JATIMTIMES - Seorang suami di Tulungagung berinisial SW (51) tak terima dengan kelakuan istrinya, RW (39). Pasalnya, RW kepergok berduaan dan diduga sedang melakukan tindakan mesum di gubuk yang berada di tengah sawah, Desa Penjor, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung.
Kejadian ini kini dalam penyelidikan polisi setelah SW melapor ke Unit Perlindungan Perempuan Anak (UPPA) Polres Tulungagung.
Baca Juga : Polisi Segera Ungkap Pencuri Uang Tabungan Umrah Rp 70 Juta Milik Kakek di Malang
Kepala Desa Penjor Tarno saat dikonfirmasi membenarkan kejadian yang menimpa warganya itu. "Sudah berusaha diselesaikan di RT namun suaminya tidak terima," kata Tarno, Kamis (2/5/2022).
Belum terungkap siapa pria lain yang ditemukan memangku RW. Sebab, pria itu kabur usai dipergoki SW.
Kejadian itu berawal saat SW pada Jumat (27/5/2022) sekitar pukul 19.30 WIB pulang kerja ke rumah. Namun, di rumah SW tidak menemukan istrinya.
SW kemudian berusaha mencari RW ke tetangga dan saudaranya. "Tidak juga ketemu. Lalu dicari bersama saudaranya ke sekitar rumahnya," imbuh Tarno.
Kondisi gelap mengharuskan SW membawa senter untuk menelusuri jalan dan lokasi yang diduga tempat istrinya berada.
Pencarian SW sampai ke gubuk di tengah sawah. SW mencari ke situ didasari kemungkinan istrinya di situ karena baru saja hujan lebat.
Ternyata dugaan SW benar. Di gubuk dia mendapati sosok perempuan yang sedang dipangku seorang pria.
Penasaran dengan siapa orang yang sedang berduaan malam-malam di gubuk, SW mendekat. Dia kaget karena ternyata wanita itu adalah RW.
Baca Juga : Seorang Pria Meninggal di Toilet Masjid Sunan Kuning Tulungagung
Saat dilihat dari dekat, mereka saling pangku. Dari penerangan senter, terlihat pasangan yang sedang asyik itu sudah memelorotkan celana.
Baru saat SW semakin mendekat, buru-buru celana mereka berdua dinaikkan. Selanjutnya, pertengkaran pun terjadi.
Di tengah adu mulut ini, rupanya RW dan lelaki yang bersamanya itu berusaha merebut senter sambil melarikan diri ke tengah kegelapan malam.
"Karena suaminya teriak minta tolong, warga berdatangan dan menjadi ramai. Masalah ini kemudian dibawa ke RT," ungkap Tarno.
Di tingkat RT, tidak ditemukan titik temu sehingga Tarno berusaha melakukan mediasi. "Karena di RT tidak selesai, sebagai kepala desa, saya juga berusaha memediasi. Tapi, suaminya tetap tidak terima," ucapnya.
Tak selesai di desa, Polsek Pagerwojo juga berusaha melakukan langkah mediasi. Namun, mediasi kembali gagal karena SW tetap tidak terima atas kelakuan istrinya. "Sudah dilaporkan ke polres," ujarnya.