free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Wisata

Sempat "Digantung", Akhirnya Ini Kejelasan Nasib Kereta Gantung di Kota Batu

Penulis : Irsya Richa - Editor : Yunan Helmy

02 - Jun - 2022, 01:41

Placeholder
Penandatanganan nota kesepahaman sial kereta gantung berlangsung di kantor ATF Desa Pesanggarahan, Kecamatan Batu, Rabu (1/6/2022). (Foto: Irsya Richa/MalangTIMES)

JATIMTIMES - Nasib pembangunan kereta gantung di Kota Batu akhirnya menemui kejelasan setelah sempat “digantung”.  Titik terang itu terbentang saat  Among Tani Foundation (ATF) menjalin nota kesepahaman dengan perusahaan Austria, Doppelmayr Geraventa Group, untuk pembangunan kereta gantung tersebut.

Penandatanganan nota kesepahaman atau MoU (memorandum of understanding)  itu berlangsung di kantor ATF Desa Pesanggarahan, Kecamatan Batu, Rabu (1/6/2022). Nota kesepahaman itu memiliki masa berlaku selama enam bulan.

Baca Juga : Pemkot Kediri Peringati Harlah Pancasila Tahun 2022 secara Virtual, Kompak Kenakan Pakaian Adat

Direktur ATF Nurbani Yusuf mengatakan, adanya MoU untuk memperjelas keseriusan hadirnya kereta gantung di Kota Batu. ATF hadir sebagai penghubung keinginan masyarakat dan pengusaha. “Karena kami hanya sebagai inisiator yang menggagas pembangunan kereta gantung," ujar Nurbani.

Perusahaan asal Austria yang digandeng memiliki pengalaman membangun kereta gantung. Sebelumnya Doppelmayr Geraventa Group telah membangun proyek kereta gantung di berbagai negara.

Di Indonesia, Doppelmayr Geraventa Group membangun kereta gantung di kawasan tambang Freeport di Papua, Taman Impian Jaya Ancol Jakarta, dan Pulau Kumala Tenggarong, Kalimantan Timur. Dengan demikian, Kota Batu menjadi proyek keempat pembangunan kereta gantung yang digarap Doppelmayr Geraventa Group di Indonesia 

“Nantinya kereta gantung ini dihadirkan dengan mengusung kepariwisataan, mengingat Kota Batu adalah kota pariwisata,” tambah Nurbani.

Selain itu, nantinya pembangunan kereta gantung di Kota Batu menjadi pembangunan pertama di Indonesia yang memiliki topografi pegunungan. Jadi, kereta gantung itu sangat cocok dimanfaatkan untuk wisata.

Baca Juga : Pria di Selorejo Blitar Gantung Diri Setelah Terjerat Kasus Asusila, Korban Hamil 7 Bulan

Sementara itu, teknisi Doppelmayr Geraventa Group perwakilan Indonesia Hans R. Jost menambahkan, meskipun ini proyek kereta gantung pertama di Indonesia yang topografinya kawasan pegunungan, itu bukan menjadi kendala. "Kami rasa pembangunannya tidak akan sulit karena kami sudah berpengalaman selama 100 tahun dalam pembangunan cable car di seluruh dunia. Berbagai macam situasi dan kondisi sudah pernah kami alami,” ujar Hans.

Hans mengatakan Doppelmayr Geraventa Group pernah membangun kereta gantung di kawasan pegunungan Austria. Jadi, kemampuannya sudah tidak perlu lagi diragukan.

Sebelumnya, nasib rencana pembangunan kereta gantung itu sempat terkatung-katung dan digantung. Lama tidak ada kejelasan sejak wacana pembangunannya digulirkan. 


Topik

Wisata



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Irsya Richa

Editor

Yunan Helmy