JATIMITIMES- Kasus asusila yang menjerat Budiono (54) warga Desa Banjarsari, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar gugur hukum karena yang bersangkutan meninggal dunia. Ironisnya, korban ditemukan meninggal dunia tak wajar dengan cara gantung diri.
Kapolsek Selorejo, AKP Eko mengatakan korban dilaporkan meninggalkan rumah sejak dua minggu yang lalu setelah sempat diperika di Mapolres Blitar.
Baca Juga : Warga NU Diperbolehkan Berkarir Politik, Asalkan
‘’Korban sebelumnya pernah diperiksa di Mapolres Blitar karena kasus asusila. Kemudian tak berselang lama korban kembali mendapatkan panggilan dari Polres terkait kasus yang sama,’’ kata Eko, Rabu (1/6/2022).
Diduga karena takut masuk penjara, korban kabur dan tidak diketahui keberadaannya hingga ditemukan menjadi mayat.
"Jadi yang bersangkutan ini adalah pelaku kasus asusila. Dia menghilang setelah mendapatkan surat panggilan pemeriksaan dari polisi," terangnya.
Berdasarkan data dari Unit PPA Satreskrim Polres Blitar, korban dari tindak asusila tersebut adalah seorang gadis berusia belasan tahun yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP). Mirisnya gadis tersebut kini tengah berbadan dua. Berdasarkan keterangan pihak desa, usia kandungan korban tengah memasuki umur 7 bulan.
"Korban sekarang sedang hamil kurang lebih usia kehamilannya 7 bulan," pungkasnya.
Baca Juga : Diduga Depresi, IRT di Jombang Nekat Ceburkan Diri ke Sungai
Diberitakan sebelumnya, ketenangan warga Desa Banjarsari, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar mendadak dikejutkan dengan peristiwa gantung diri. Dilaporkan jasad seorang pria ditemukan tergantung dalam kondisi meninggal dunia di sebuah kebun di desa setempat.
Informasi yang dihimpun dari kepolisian, korban ditemukan dengan posisi tergantung pada seutas tali yang diikatkan di pohon pinggir tebing. Tragisnya, saat ditemukan kondisi jasad sudah membusuk. Jasad korban terlihat tinggal menyisakan tulang belulang dan pakaian yang menempel di tubuhnya. Bahkan tulang tengkoraknya sudah terlempar ke tanah, terpisah dari tubuhnya.
