JATIMTIMES - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu hingga Mei ini telah melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi di 19 titik terdampak bencana di Kota Batu. Alhasil, sisa anggaran yang dimiliki tinggal Rp 100 juta.
Semula, anggaran rehabilitasi dan rekonstruksi yang disiapkan untuk bangunan terdampak bencana alam senilai Rp 300 juta. Anggaran sebesar Rp 200 Juta pun telah dialokasikan untuk melakukan rekonstruksi di 19 titik bencana.
Baca Juga : Normalisasi Saluran, Temuan Satgas Bikin Geleng Kepala
Sebanyak 19 titik bencana di Kota Batu yang telah dilakukan pembenahan adalah Kelurahan Sisir, Kelurahan Dadaprejo, Kelurahan Songgokerto Desa Sumbergondo, Desa Tulungrejo, Desa Giripurno, Desa Sidomulyo, Desa Bumiaji dan Desa Torongrejo, dan sebagainya.
“Untuk masing-masing tempat, jumlah besaran anggaran bervariasi, dilihat seberapa berat kerusakannya,” ungkap Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Batu, Suhartono.
Dari 19 titik itu, pelaksanaan rehabilitasi dilakukan karena bencana longsor. Mengingat tanah longsor masih mendominasi kejadian alam di Kota Batu, khususnya saat musim hujan.
Sementara itu, sisa anggaran Rp 100 juta nantinya untuk melakukan rehabilitasi di empat titik. “Jenis rehabnya pengerjaan berupa pembuatan saluran irigasi hingga perbaikan penahan jalan untuk irigasi," ujar Suhartono.
Karena itu, Suhartono berharap ada penambahan anggaran saat PAK 2022. Namun, jika tidak dapat anggaran tambahan di PAK, bisa juga dianggarkan melalui anggaran belanja tidak terduga (BTT).
Sementara itu, Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso menambahkan, apabila sisa anggaran benar-benar habis dan ada kebutuhan mendesak perihal penanganan bencana di Kota Batu, pihaknya akan menganggarkan dalam PAK 2022.
Baca Juga : Buat Kawasan Proyeknya Rapi, DPUPRPKP Lakukan Penataan Kabel
Meski demikian jumlah anggaran yang akan diberikan, perlu melihat situasi dan kondisi terlebih dahulu. Apabila anggarannya memang sudah kosong, maka kepala dinas atau OPD terkait bisa mengajukan di anggaran PAK.
“Dari situ nanti akan dipertimbangkan jumlah anggarannya,” kata Punjul.
Sementara itu, pada tahun 2021 lalu terdapat 46 pengerjaan rehab rekon yang dilakukan. Dari total jumlah tersebut, 18 diantaranya merupakan sisa pengerjaan tahun 2020 yang belum rampung.