TUBANTIMES-Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky dorong optimalisasi potensi desa dengan penambahan pendapatan asli desa lewat pengembangan sektor wisata berbasis desa.
Mas Lindra sapaan pendek Bupati Tuban dalam rangkaian kunjungan di peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XIX Kabupaten Tuban, hadir meninjau konsep wisata persawahan sungai bernama Pesona Wisata Perahu Pangklangan (PWP2) Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak, salah satu desa binaan Badan Perencanaan Pembangunan daerah (Bapepda) Kabupaten Tuban.
Baca Juga : Bapak-Bapak Pengendara Motor di Jombang Tewas Tabrakan dengan Remaja Berboncengan 3
Dia menyebutkan konsep pengembangan desa wisata tidak lepas dari anggaran dan aset maupun kepastian kepemilikan lahan.
"Jangan sampai konsep yang kurang ditata berbenturan dengan biaya. Agar anggaran tidak berbuang percuma, juga harus dipastikan pemilik lahan jangan sampai pemkab bantu, masyarakat gugat soal tanah, kita yang kena," kata Aditya Halindra Faridzky di hadapan para hadirin saat menanyakan dana bantuan dari Pemkab Tuban.
Selain itu, Mas Bupati Lindra dalam mendorong pemdes dan pengelolaan konsep wisata PWP2 tersebut, dalam mengembangkan bisa disinergikan produk makanan tradisional berbahan dasar pohon sagu yang melimpah terdapat di Desa Mandirejo. Bahkan, Mas Lindra menargetkan bulan Juli 2020 harus selesai, dari konsep dan pelaksanan penambahan spot - spot di PWP2.
"Kalau berkomitmen bulan Juli 2022 selesai, Pemkab Tuban siap untuk membantu pemdes. Tapi harus berkomitmen. Potensi - potensi yang bersinggungan dengan wisata harus matang," sambungnya.
Sementara, Kades Mandirejo Supriyono mengatakan bahwa, terdapat dua potensi wisata berbasis desa, direncanakan dikembangkan oleh pemdes. Rinciannya, pesona PWP2 yang hari ini dikunjungi Bupati Tuban dan wisata Silowo, yang menawarkan pesona pepohonan sagu dan sumber air.
"Ada dua pengembangan potensi wisata desa. Salah satunya PWP2 yang hari ini ditinjau Mas Bupati, dengan penawarkan konsep wisata susur sungai sepanjang 2 kilo, lebar 6 meter dengan 5 perahu. Lainnya, sumber air Silowo yang sebelumnya sudah buka tapi pandemi covid-19 ditutup," ujarnya.
Diakui Supriyono kendala dihadapi pemerintah desa, perihal pengembangan potensi desa berdampak pada ekonomi warga, menjadi kendala di sektor wisata diantaranya pengalokasian dana desa sangat terbatas untuk penambahan pembangunan fisik area wisata. Hal ini, tentu berpengaruh pada pembangunan kedua wisata tersebut. Selain itu, alasan tersendiri bagi Kades Supriyono saat ini skala prioritas pemdes Mandirejo adalah pelayanan warga dan pembangunan fisik jalan lingkungan desa.
Baca Juga : Dilantik Gubernur Jatim, Fattah Jasin Resmi Jadi Wabup Pamekasan
"Kami akui untuk pengembangan potensi wisata desa untuk nilai ekonomi ada. Namun akan kita prioritaskan pelayanan dan pembangunan fisik jalan," sambungnya.
Pun begitu, tambah Supriyono selaku pimpinan Pemdes Mandirejo, pihaknya akan terus terdorong untuk membangkitkan kembali pengembangan wisata sumber mata air Silowo yang sudah dikenal oleh warga Tuban maupun konsep wisata PW2P.
Dia harap lewat momen kegiatan gotong royong dan peninjauan pesona wisata perahu Plangkangan oleh Mas Bupati Lindra dan rombongan, menjadi motivasi lebih bagi pemdes dan lembaga desa, agar sejalan dan beriringan suksesi Mbangun Deso Noto khutho.
"InsyaAllah, pemdes sejalan dalam penambah PAD lewat pengembangkan potensi-potensi desa," imbuhnya.
Pantauan di lokasi, dalam acara kunjungan tersebut dihadiri Sekda, Pimpinan organisasi perangkat daerah Tuban, Forkopimka Merakurak, Pemdes setempat. Selanjutnya, rombongan Bupati Tuban menghadiri puncak acara BBGRM XIX di pasar baru tuban. (*)