JATIMTIMES - Penceramah kondang Ustaz Abdul Somad (UAS) kembali menjadi sorotan publik. Belum lama ini, UAS mengunggah sebuah video yang menyebut dirinya sering masuk gereja saat masih muda.
Video yang bersumber dari Tik Tok @rajanabasa itu diposting kembali di Instagram resmi UAS @ustadzabdulsomad_official, Kamis (26/5/2022).
"Rupanya waktu masih suci, sering masuk gereja. Teman-teman apa ada yang mengenal pemuda ini?" begitu keterangan yang tertulis pada video yang dibagikan UAS.
Dalam video itu tampak UAS yang masih muda mengenakan kemeja biru muda duduk bersama temannya. Merasa dirinya difitnah, UAS kemudian memberikan keterangan yang sebenarnya. Ia menyebut bahwa apa yang tertera dalam video itu adalah fitnah
"Fitnah datang dari kebencian, lalu menyebar hoax." tulis caption UAS.
Penceramah asal Riau itu mengungkapkan bahwa video itu diambil saat ia menghadiri munaqasyah S3 di Kampus Kairo Mesir tahun 1998.
"Video ini adalah saat UAS menghadiri munaqasyah S3 Habib Hamid ibn Ali al-Mahdaly tahun 1998 di kampus al-Azhar Cairo Mesir." tegas UAS.
Postingan UAS itu lantas dikomentari warganet. Tak sedikit yang mengecam video fitnah tersebut.
@ripaihanip: "pdahal itu ada org yg pake peci, disangka di gereja."
@ahmad_raihansyah_09: "Fitnah lebih kejam dari pembunuhan!"
@fadhilmjl: "Dikiranya bangku bersusun seperti itu cuma ada digereja."
@alvinthoriqularzaq: "Semoga Allah membuka hidayah bagi yg memfitnah ulama."
@jasmine_0_147320: "Gencar bgt memfitnah UAS ... Dengki sekali hati kalian."
Video itu rupanya juga ditanggapi oleh Ustaz Felix Siauw dan Ustaz Derry Sulaiman. "Ga menua?" ujar Ustaz Felix Siauw.
Baca Juga : Pemkot Madiun dan DPRD Bahas Enam Raperda, Fokus pada Peningkatan Pelayanan
"MasyaAllah… Makin di bakar makin wangi… sabar tadz, Allah bersama org org yg hancur hatinya…," sebut Ustaz Derry Sulaiman.
Seperti diketahui, UAS beberapa waktu lalu mengaku ditolak masuk negara Singapura. Saat itu, ia bersama keluarga dan sahabatnya akan berlibur ke negara tersebut. Pemerintah Singapura kemudian menjelaskan alasan penolakan UAS ke negaranya. Menurut mereka, UAS mengajarkan ekstrimis dan menghina agama lain.
Tak ayal, penolakan itu memicu polemik, bahkan pendukung UAS melakukan aksi di Pekanbaru dan Jakarta. Tak cuma itu, ceramahnya di Madura juga disebut ditolak oleh masyarakat.