JATIMTIMES - Pembangunan zona III kawasan Kayutangan Heritage Kota Malang mulai terlihat. Sebab, sejak Rabu (25/5/2022) kemarin puluhan petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang mulai melakukan perempesan belasan pohon.
Seperti diketahui, Zona III Kayutangan Heritage berada di wilayah sepanjang patung Chairil Anwar atau dekat dengan jembatan penyeberangan hingga depan Mall Sarinah Malang.
Baca Juga : Hanya Kenal di Facebook, Bule Amerika Ini Datang ke Indonesia Nikahi Warga Jombang
Perempesan pohon di pedestrian Zona III Kayutangan Heritage bukan tanpa alasan. Karena, DLH Kota Malang memastikan pembangunan pedestrian bisa dilaksanakan dengan baik.
Sebagai informasi, saat ini lebar jalur pedestrian sekitar 1,75 meter. Kemudian nantinya, pedestrian zona III Kayutangan Heritage akan ditambah dua meter. Hal itu akan membuat pedestrian menjadi lebar dan membuat nyaman para pejalan kaki.
“Iya ini mulai kami potong pohon supaya beberapa waktu ke depan para pekerja tidak kesusahan lagi membongkar pedestrian,” ujar Kepala DLH Kota Malang, Wahyu Setianto.
Namun dijelaskan Wahyu, perempesan pohon hanya dilakukan sehari saja. Sebab, pihaknya ingin mendukung pembangunan Kayutangan Heritage agar menjadi ikon baru bagi Kota Malang.
Setelah melakukan perempesan pohon, rencananya DLH Kota Malang akan memasang lampu klasik seperti yang sudah terpasang di zona I dan II. “Kami juga akan memasang kursi untuk memanjakan masyarakat yang hendak berkunjung,” ungkap Wahyu.
Baca Juga : Guru Bangsa Buya Ahmad Syafii Maarif Meninggal Dunia
Untuk jumlah kursi, Wahyu menyebutkan setidaknya akan ada 26 buah kursi sanitair yang akan dipasang. Bahkan, nantinya juga akan ada 76 bollard yang turut dipasang oleh Pemkot Malang. Akan tetapi, untuk jumlah lampu klasik, ia masih belum bisa memastikan jumlahnya.
“Kami masih melakukan kajian lagi berapa jumlah pastinya (lampu klasik). Setelah itu baru kita tender,” tandas Wahyu.
Sebagai informasi, pelebaran dan pembongkaran jalur pedestrian tersebut bakal berlangsung hingga Oktober 2022 mendatang. Untuk anggaran, Pemkot Malang menghabiskan sekitar Rp 5,8 Miliar serta penuntasan ditargetkan paling lambat 30 November 2022 mendatang.