JATIMTIMES - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih menjadi momok peternak Kota Batu. Hingga Rabu (25/5/2022), tercatat ada 300 ekor sapi yang terserang wabah PMK. Jumlah tersebut meningkat cukup pesat dalam beberapa pekan ini.
Dari data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu, dari 300 ekor sapi yang positif PMK, 42 ekor diantarnya dinyatakan sembuh, dan 13 ekor mengalami kematian. Terakhir terbanyak 12 ekor sapi mati di Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo.
Baca Juga : Dongkrak Ekonomi Warga Desa, Kapolres Tuban Wacanakan Kampung Durian
Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso mengatakan, pencegahan PMK yang dilakukan beragam, mulai dari membatasi lalu lintas ternak, interaksi antar peternak, sanitasi kandang dan lingkungan kandang dengan menggunakan desinfektan.
“Kemudian juga pelaksanaan biosecurity, meningkatkan imun ternak dengan pemberian pakan yang bernutrisi dan vitamin, serta pemberian empon-empon pada ternak yang sehat untuk menciptakan imun (daya tahan tubuh),” kata Punjul.
Salah satu kunci kesembuhan pada hewan ternak sapi, sebagian peternak memberikan empo-empon di Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiajil. Juga pemberian obat-obatan, antibiotika, vitamin dan anti stres yang diberikan pada ternak sapi dapat meringankan PKM pada sapi.
Penanganan PMK di Kota Batu selain dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan juga melibatkan unsur lainnya dari Kecamatan, Desa/Kelurahan, Perguruan Tinggi, Kepolisian, TNI, SKPD terkait, dan instansi vertikal lingkup pertanian.
Peran aktif dari masyarakat untuk menjaga lingkungan dan secara aktif melaporkan kejadian ternak yang sakit dan mengikuti anjuran yang diberikan oleh Tim Kesehatan Hewan sangat diharapkan. Karena dengan sinergitas stake holder yang ada semoga PMK ini segera dapat teratasi.