JATIMTIMES -Perhelatan politik lokal, yakni suksesi kepemimpinan di Kabupaten Tulungagung masih akan terjadi di tahun 2024. Namun, perbincangan mengenai siapa sosok yang akan memimpin sudah hangat dibicarakan di tengah masyarakat.
Pengamat politik yang juga dosen di Universitas Bhineka (Ubhi) Tulungagung, Andreas Andre Djatmiko mengatakan bahwa, ke depan kepemimpinan sudah mulai direncanakan oleh politikus dan rakyat dengan melakukan sejumlah penjajakan.
Baca Juga : Covid Reda, Cak Thoriq Berharap Tahun Ini Ada Karnaval Agustusan
"Prediksi saya, tahun 2024 nanti akan diramaikan beberapa pasangan calon (Paslon)," kata pria yang akrab dipanggil AA Djatmiko ini, Selasa (24/5/2022).
Menurut prediksinya, calon yang akan bertarung minimal 3 paslon dan maksimal 5 pasangan calon.
"Melihat peta politik saat ini cukup mengalami perkembangan yang signifikan, feeling saya antara Nasdem dan PDIP akan pecah kongsi, melihat dari permasalahan pilihan cawabup kemaren dan barometer yg ada di pusat. Saat ini sepertinya kurang harmonis juga antara Nasdem dan PDIP terkait paslon presiden yang akan diusung di 2024 nanti," ujarnya.
Kembali ke paslon cabup dan cawabup yang akan bertarung di kabupaten Tulungagung, tahun 2024 nanti, AA Djatmiko melihat bahwa incumbent wakil bupati Gatut Sunu Wibowo, sudah hampir dipastikan kembali maju. Namun, posisinya bukan wakil bupati lagi, melainkan naik ke level di atasnya, yaitu calon bupati.
"Yang jelas sudah dipastikan incumbent wabup saat ini akan nyalon lagi, melihat safari politik yg sering dilakukan saat ini. Tapi hemat saya sebaiknya menggandeng orang yg tepat, minimal menambah simpati dari masyarakat Tulungagung yang pernah tersakiti oleh tragedi OTT KPK kemarin," ucapnya.
Lalu jika incumbent kembali menjadi calon, siapa penantang terkuat yang akan juga berpeluang untuk menang? . AA Djatmiko menganalisa, kemungkinan besar penantang itu berasal dari birokrasi.
"Untuk penantangnya bisa jadi datang dari birokrat yang tidak mau digandeng oleh incumbent saat ini, tentunya dengan kendaraan diluar PDIP," ungkapnya.
Bukan itu saja, penantang lain yang juga di prediksi akan ikut bertarung, juga punya peluang yang sama bisa datang dari orang yang dulu gagal mendapatkan rekom di pengisian pilwabup.
"Ada juga kemungkinan dari yang kemaren kalah memperebutkan rekom cawabup fari PDIP maupun Nasdem," jelasnya.
Baca Juga : Top! Pemkab Blitar Kembali Raih Opini WTP Keenam Kalinya
Prediksi lain, putra daerah yang saat ini sukses di luar Kabupaten Tulungagung juga akan terpanggil untuk meramaikan pertarungan politik lima tahunan ini.
"Tidak menutup kemungkinan (bakal calon) datang dari luar kota tapi asli putra daerah yang membawa slogan perubahan bagi kabupaten kita tercinta. Kayak yang kalah dengan incumbent saat ini di periode ke-2 kemarin," imbuhnya.
Lalu bagaimana peluang Bupati Maryoto Birowo, yang saat ini menjabat? . AA Djatmiko menjelaskan jika incumbent dengan senioritasnya akan menjadi playmaker. Dalam posisi ini, AA Djatmiko memprediksi, incumbent akan memastikan estafet kepemimpinan dan mendukung calon yang akan meneruskan visi dan misinya.
Pasangan calon lain yang juga patut diperhitungkan adalah Paslon kuda hitam.
"Paslon terakhir adalah paslon kuda hitam yang sama sekali tidak pernah diperhitungkan di peta politik Tulungagung, namun dia punya track record yang luar biasa, walaupun tidak pernah terpublikasi," paparnya.
Dari sekian pasangan calon itu, AA Djatmiko tidak menyebut nama kecuali incumbent yang memang telah menjadi pemimpin sekaligus berkesempatan untuk maju dan memenangkan hati rakyat ke depan.
