JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melakukan banyak cara untuk menekan angka pengangguran. Salah satu upaya yang terus dilakukan oleh Pemkot Malang yakni melakukan kolaborasi dengan perguruan tinggi.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, adanya kolaborasi Pemkot Malang bersama perguruan tinggi bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, guna menekan angka pengangguran di Kota Malang.
Baca Juga : Terapkan Sistem Baru Pengelolaan Tambang Gunung Sadeng, Pemkab Jember Undang 4 Perusahaan untuk Dievaluasi
"Kami pemerintah daerah menjadi kepanjangan tangan pemerintah pusat harapannya adalah bagaimana memberikan kontribusi dan berkolaborasi dengan perguruan tinggi. Sehingga bagaimana vokasi ini bisa memberikan kekuatan yang lebih (menjawab pengangguran terbuka)" ungkap Sutiaji.
Hal ini disampaikan oleh orang nomor satu dilingkup Pemkot Malang tersebut saat menjadi narasumber dalam kegiatan talkshow di kegiatan Expo Produk Inovasi dan Penguatan Link and Match IDUKA. Di mana kegiatan tersebut merupakan rangkaian Dies Natalis Politeknik Negeri Malang (Polinema) di Graha Polinema, Senin (23/5/2022).
Pejabat yang merupakan alumnus Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang ini menyampaikan, revolusi paradigma pendidikan menjadi salah satu kunci untuk menjawab tantangan pengangguran terbuka yang ada di Kota Malang.
"Supaya bonus demografi yang dimiliki Indonesia ke depan menjadi potensi dan tidak menjadi beban, maka sudah saatnya kita revolusi paradigma pendidikan. Dan Alhamdulillah sudah dimulai dari kurikulum merdeka belajar," ujar Sutiaji.
Lebih lanjut, dalam rangkaian kolaborasi antara pemerintah daerah dengan perguruan tinggi, Sutiaji menuturkan agar masing-masing pihak dapat bekerjasama dan saling mengisi ruang kekosongan dalam menjawab kebutuhan masyarakat. Salah satunya degan menyusun kurikulum pembelajaran yang tepat.
"Maka sesungguhnya ini harus dilakukan bersama-sama; output, input, dan proses terus menerus kami dilibatkan. Dengan cara tadi, kurikulum dibuat bersama-sama. Apalagi saat ini sudah merdeka belajar," tutur Sutiaji.
Baca Juga : Tarif Parkir di Tulungagung Naik, DPRD Ajukan Sejumlah Permintaan
Sementara itu, Sutiaji berharap agar kurikulum perguruan tinggi di Kota Malang tidak hanya menciptakan lulusan yang siap bekerja, namun juga harus mampu melahirkan generasi yang terampil serta berwawasan luas. Selain itu, besar harapannya generasi ke depan mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
"Harapannya, anak-anak begitu lulus, pasar bisa menangkap. Serta sudah saatnya kita munculkan entrepreneur-entrepreneur yang hebat. Terlebih Malang gudangnya anak-anak start up," tandas Sutiaji.
Menurut Sutiaji, dengan demikian perguruan tinggi dapat memberikan akses kepada masyarakat. Sehingga tingkat pengangguran terbuka di Kota Malang dapat berkurang.