JATIMTIMES - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disease (FMD) mulai menyebar di sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Timur (Jatim). Namun untuk di Kota Malang hingga saat ini masih belum ditemukan hewan ternak seperti sapi yang mengalami PMK.
Selain tidak ditemukannya hewan ternak terjangkit PMK, harga daging sapi di pasar tradisional di Kota Malang juga tidak terpengaruh.
Baca Juga : Pasar Hewan Ditutup, Sejumlah Pedagang Sapi Protes, Ancam Berjualan di Jalan
Dari pemantauan rutin oleh Diskopindag Kota Malang yang dilakukan secara berkala khususnya pada kondisi harga daging sapi setelah adanya wabah PMK Di Provinsi Jatim, harga daging sapi ternak saat ini masih terbilang stabil di kisaran harga Rp 120 ribu-an per kilogram.
"Terkait wabah PMK, tidak berpengaruh pada harga daging sapi di Kota Malang," kata Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang Muhammad Sailendra kepada JatimTIMES.com, Selasa (17/5/2022).
Pihaknya menyebutkan, kondisi daging sapi yang berada di harga Rp 120 ribu-an per kilogram tersebut sudah terlihat penurunan yang cukup banyak, jika dibandingkan dengan harga daging sapi ketika menjelang dan saat Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah.
Penurunan harga daging sapi yang lumayan banyak tersebut disebabkan oleh menurunnya permintaan daging sapi di kalangan masyarakat, terlebih lagi setelah momentum Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah.
"Setelah lebaran harga daging sapi cenderung turun, sekarang rata-rata dijual Rp120 ribuan per kilogram," terang Sailendra.
Untuk diketahui, jika terdapat sapi yang terserang wabah PMK, dagingnya masih bisa dikonsumsi. Sebab, sapi yang mengalami PMK tidak dapat menularkan penyakitnya ke manusia.
Namun, harus diperhatikan ketika mengonsumsi daging sapi yang terserang wabah PMK, disarankan untuk membuang bagian jeroan, tulang kaki, kepala dan sumsum. Jadi hanya daging segar dari sapi tersebut yang disarankan untuk bisa dikonsumsi.
Baca Juga : Curi Jilbab di Pasar Wage Tulungagug, Pria Ini Ditangkap Polisi
Sementara itu, salah satu pedagang daging sapi di Pasar Besar Kota Malang bernama Aji (63) menyampaikan, meskipun saat ini sedang ramai sapi ternak terserang wabah PMK Di wilayah Provinsi Jatim, penjualan daging sapi di lapaknya masih terbilang normal.
"Tidak ada yang takut (penjual dan pembeli). Mungkin yang terdampak buat orang yang lagi mencari sapi, harganya turun tapi karena habis lebaran ketupat," ujar Aji.
Lebih lanjut, ketika momentum Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah, dirinya bisa menjual 50 kilogram daging sapi per hari. Namun, pasca perayaan Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah atau Lebaran 2022, penjualan daging sapi mulai menurun, yakni minimal di angka 20 kilogram per hari.
"Kalau sekarang untuk harga nya Rp 125 ribu per kilogram, tapi saat lebaran harganya naik sekitar Rp 140 ribu per kilogram," pungkas Aji.