JATIMTIMES - Mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak, tidak menyurutkan produksi dan supply susu sapi di Kota Batu. Produksi susu khususnya di sentra Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu terus berjalan dan menyupplai kebutuhan per hari masyarakat sebanyak 5 ribu liter.
“Produksi susu dan supply masih tetap jalan. Tidak ada pengaruh,” ungkap Ketua Koperasi Margo Makmur Mandiri Muhammad Munir, Minggu (15/5/2022).
Baca Juga : Terkait Virus PMK, Ini Keresahan Pemilik Ternak Sapi di Lumajang
Munir menambahkan, supply terus berjalan di PT Indolakto, CV Montagio, dan Raja Susu. Begitu juga dengan home industri lainnya. “Untuk olahan dari susu sapi masih berjalan dengan normal,” tambah Munir.
Mencegah wabah ini hadir di Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji khususnya, Munir bersama warga di sana mulai melakukan langkah preventif. Langkah yang dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang dan alat perah.
“Terutama kebersihan sapi itu sendiri dari hari biasanya,” tambah Munir.
Sementara itu Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu mencatat hingga Jumat (13/5/2022) 60 sapi, 13 kambing yang mengalami sakit. Namun hanya sapi terkonfirmasi positif PMK.
Satgas penanganan PMK pun dibentuk untuk melakukan pencegahan. Terdiri dari Polri, TNI, dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu serta perangkat desa setempat. Tracing pun dilakukan kepada semua peternak khususnya di Desa Sumbergondo, Kecamatan Bunuaji.
Posko penanganan dan pengendalian PMK pun telah berdiri di Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji mengingat banyaknya sapi yang suspek di sana. Bagi yang warga yang mendapati hewan ternanya mengalami gejala PMK bisa menghubungi 085334239163.