JATIMTIMES - Kabar soal hepatitis misterius baru-baru ini sempat menyita perhatian. Belum usai masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) akibat Covid-19, kini hepatitis misterius dikabarkan telah menjangkiti warga.
Apalagi, hepatitis misterius ini dikabarkan rawan menyerang anak-anak. Tentu sejumlah pihak juga ada yang khawatir bahwa kondisi tersebut bakal kembali berdampak pada sistem belajar mengajar yang sempat terganggu karena pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir.
Baca Juga : 13 Pos Pam Wisata Berjalan Efektif, Kapolres Malang: Demi Masyarakat
Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Malang, Rahmat Hardijono menjelaskan bahwa pihaknya masih belum banyak bersikap atas kondisi tersebut. Namun demikian dirinya terus melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk memantau perkembangan kabar tersebut setiap hari.
"Masih belum ya, tapi kami koordinasi terus setiap hari dengan Pak Arbani (Plt Kepala Dinkes Kabupaten Malang). Kalau memang virus tentu saat ini kami masih menerapkan prokes kan pada sistem pembelajaran," ujar Rahmat melalui sambungan telepon, Senin (9/5/2022).
Hingga saat ini, pihaknya masih terus meminta agar semua satuan pendidikan di Kabupaten Malang, baik SD maupun SMP untuk tetap menerapkan prokes. Sesuai dengan arahan dari Pemerintahan Pusat terkait upaya penanganan Covid-19.
"Kita kemarin juga belajar dari pasien yang di Tulungagung, kami dapat informasi katanya yang bersangkutan sudah sakit sebelum wabah itu muncul," imbuh Rahmat.
Salah satunya, kegiatan belajar mengajar (KBM) Tatap Muka yang masih belum dioperasikan secara utuh dan menyeluruh. Dan belum berjalan normal seperti saat sebelum pandemi. Menurutnya, hal itu juga dioptimalkan sebagai bentuk langkah antisipatif.
"Prokes ya tetap dijalankan. Pokoknya yang ada dalam Surat Keputusan Bersama 4 Menteri itu yang tetap diterapkan," pungkas Rahmat.
Sementara itu, dikutip dari detik.com, Kementerian Kesehatan akhirnya buka suara soal anak usia 7 tahun di Tulungagung yang meninggal dan diduga karena hepatitis misterius. Juru bicara (jubir) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa untuk memastikan dugaan tersebut, masih harus ada tes lebih lanjut.
Hepatitis 'misterius' sebelumnya diduga ditemukan pada tiga pasien anak DKI Jakarta. Ketiganya sudah dalam kondisi berat sebelum ditangani di RS Cipto Mangunkusumo, berakhir meninggal dunia. dr Nadia menyebut baru ada satu penemuan kasus hepatitis 'misterius' di luar DKI Jakarta.
"Baru yang Jawa Timur Tulungagung ya. Masih ada tes yang perlu dilakukan," ujar dr Nadia dikutip dari detik.com.