free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Agama

Sahabat Heran, Ada Muslim yang Enggan Masuk Surga Namun Dipaksa

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : A Yahya

18 - Apr - 2022, 16:56

Placeholder
Ilustrasi umat yang akan masuk dalam surga (Ist)

JATIMTIMES - Hidup dunia, tentunya sudah tak akan luput dari berbagai godaan. Setan dan iblis  senantiasa untuk selalu menggoda manusia dan menjerumuskan manusia kedalam lembah dosa hingga berujung neraka.

Kendati begitu, banyak juga manusia yang tak sadar akan tipu daya iblis, dan justru dengan mudahnya mereka melanggar larangan Allah dan tergoda oleh godaan setan dan iblis.

Baca Juga : Gelar Semiloka Bencana, LPBI NU Diharapkan Bisa Ambil Peran dalam Kesiapsiagaan

Banyak diantara mereka yang saat ini melakukan perbuatan tanpa sadari menambah antrean untuk menjadi penghuni neraka Jahanam, padahal ada cara untuk menghindari. Lantas bagaimana caranya ?.

Diolah dari Channel Tafakkur Fiddin, Rasulullah SAW telah menjamin seluruh umatnya masuk ke dalam surga. Namun, dengan syarat, yaitu mereka yang taat kepada beliau (Rasulullah). Hal tersebut tertuang dalam sabda Rasulullah, "setiap umatku pasti masuk surga, kecuali yang tidak mau,".

Kemudian para sahabat bertanya, "siapa yang tidak mau wahai Rasulullah ?". Rasulullah kemudian menjawab. "siapa yang taat kepadaku pasti masuk surga dan siapa yang durhaka kepada ku pasti dia tidak mau"( HR Bukhari dan Ahmad, dari Abu Hurairah).

Rasulullah SAW juga menceritakan, bahwa kelak terdapat orang-orang yang sebenarnya tidak mau masuk surga, akan tetapi dipaksa dengan segala cara. Bahkan orang-orang tersebut sampai harus dirantai dan diseret. 

Imam Bukhari meriwayatkan bahwa abu Hurairah mengutip sabda Rasulullah, "Aku merasa takjub kepada orang-orang yang masuk surga dalam (keadaan terbelenggu oleh) rantai-rantai".

Menurut riwayat ATH Thabrani dalam Al Mu'jam Al Kabir yang bersumber dari Abu Umamah diceritakan, bahwa suatu kali Rasulullah tertawa lalu ditanyakan," Apa yang membuat anda tertawa ?".

Rasulullah kemudian menjawab," saya merasa takjub kepada kaum yang digiring (masuk) ke surga dalam (keadaan terbelenggu oleh) rantai-rantai, padahal mereka sebenarnya sangat tidak mau".

Baca Juga : Melihat Julukan 6 Presiden RI di Akun IG Setneg, Megawati Ibu Penegak Konstitusi hingga SBY Bapak Perdamaian

Dalam riwayat ATH Thabrani lainnya yang bersumber dari Abu ayah Thufail ditambahkan keterangan ,"mereka adalah orang-orang non-arab yang ditawan oleh kaum Muhajirin (dalam peperangan), lalu masuk Islam secara terpaksa".

Maka beruntunglah orang-orang yang demikian. Mereka telah berjumpa dengan orang muslim yang dengan penuh rasa kasih sayang berupaya menyelamatkan dari kekafiran. Dan beruntunglah kita sudah terlahir dalam keadaan muslim..

Namun kini banyak hal yang sangat membuat miris. Justru banyak kaum muslimin melakukan tindakan yang sama halnya telah antri untuk menuju neraka Jahanam dengan menentang perintah Allah SWT dan Rasulullah.

Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya perumpamaan ku dengan umat manusia adalah seperti seseorang yang menyalakan api. Ketika api itu telah menerangi sekitarnya, mulailah laron dan hewan-hewan merayap yang biasa terjatuh ke dalam api berjatuhan ke dalamnya. Maka, orang itu pun berusaha untuk menahan dan mencegah mereka, namun mereka justru mengalahkannya sehingga mereka pun mencampakkan dirinya sendiri ke dalam api. Aku memegang erat-erat tali pinggang kalian (agar tidak terjerembab ke dalam api). Sedangkan kalian justru berusaha keras untuk menceburkan diri ke dalamnya"(HR Bukhari dan Muslim dari abu Hurairah).


Topik

Agama



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

A Yahya