JATIMTIMES - Suwandi (54) ditemukan tewas dengan jasad membusuk di tengah kebun tebu oleh warga yang sedang melintas. Warga Dusun Sumbersari, Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto, Jombang ini sebelumnya telah menghilang sejak 2 pekan lalu.
Kapolsek Jogoroto AKP Achmad Darul Hudha mengatakan, awalnya Sugianto (47) berjalan di Jalan Raya Desa Sukosari pada Sabtu (17/6/2022) sekitar pukul 19.30 WIB. Saat melintasi area kebun tebu, warga Dusun Sumbersari, Desa Sukosari itu mencium aroma busuk.
Baca Juga : Bentengi Keluarga, PKK Yosomulyo Sosialisasikan Bahaya Narkoba
"Kemudian saksi menguhubungi kepala dusun dan dibantu bersama warga masyarakat melakukan pencarian dan penyisiran disekitar bau yang menyengat," terangnya saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (17/4/2022).
Saat dicari bersama dengan menyisir ke tengah kebun tebu, kata Darul, warga lantas menemukan sumber bau busuk itu. Yaitu sosok mayat laki-laki yang telah membusuk.
"Setelah dilakukan pencarian di dalam kebun tebu ditemukan mayat seorang laki laki dalam keadaaan sudah membusuk," ujarnya.
Penemuan itu lantas dilaporkan ke pihak kepolisian setempat. Petugas seketika datang ke lokasi bersama tim identifikasi Satreskrim Polres Jombang untuk melakukan olah TKP.
Dari hasil identifikasi, korban diketahui bernama Suwandi (54) warga Dusun Sumbersari, Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto, Jombang. Itu juga diperkuat oleh pakaian korban yang dikenali oleh pihak keluarga.
"Setelah dilakukan pengecekan dipastikan dari pakaian dan sarung yang dipakai, bahwa mayat tersebut adalah mayat Suwandi," kata Darul.
Baca Juga : Terbongkar, Akal Bulus Pengusaha Karaoke Jombang Tetap Buka di Bulan Ramadan
Berdasarkan keterangan keluarga, kata Darul, korban meninggalkan rumah sejak 2 minggu sejak 3-17 April 2022. Korban yang sakit-sakitan juga kerap berupaya untuk melakukan aksi bunuh diri, namun berhasil digagalkan pihak keluarga.
"Dari keterangan keluarga bahwa korban mengalami sakit yang lama tidak sembuh dan sempat beberapa kali mencoba untuk bunuh diri," ungkapnya.
Dengan adanya kejadian tersebut, korban menyadari bahwa kejadian tersebut merupakan musibah. Pihak keluarga lantas membuat pernyataan yang diketahui kepala desa. Setelah itu jenazah korban diambil untuk dimakamkan oleh keluarga korban.