free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Parade Kendaraan Berat pada Malam Hari Bikin Bising dan Rusak Jalan Senori Milik Pertamina

Penulis : Ahmad Istihar - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

12 - Apr - 2022, 19:06

Placeholder
Aktivitas puluhan kendaraan berat milik PT PSI rekanan PT Pertamina EP Cepu saat eksodus keluar dari sumur lapangan migas Tapen, Desa Sidoharjo melewati desa berdampak dan terdampak di jalan penghubung antar desa Jatisari- Medalem (12/04/2022) (Foto: Ahmad Istihar/ JatimTIMES)

JATIMTIMES- Setelah dibuat jenkel atas rusaknya ruas jalan penghubung antar desa Sidoharjo-Sembung, kini warga Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, bertambah kekesalannya karena suara bising kendaraan berat yang lalu lalang.

Belum lama ini mereka melampiaskan kejengkelan atas rusaknya ruas jalan penghubung antar desa Sidoharjo-Sembung, dengan aksi tanam pohon pisang, dedaunan dan pohon pepaya hingga pembakaran jerami di tengah median sebagai protes tak terurusnya infrastruktur jalan di kawasan berdekatan lapangan sumur minyak dan Gas milik PT Pertamina di lapangan Tapen, Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori. 

Baca Juga : Fakta Salat Tasbih yang Sering Dipilih Kaum Muslim Jalankan Sunah Ramadan

Belum usai urusan jalan rusak, kini warga Senori khususnya yang bermukim atau tinggal di pinggiran jalan raya antar desa, dikejutkan suara kebisingan aktivitas lalu-lalang puluhan kendaraan berat melewati jalan jalur antar desa dari Desa Sidoharjo, Wangkuwetan, Wanglukulon, Jatisari, Medalem pada Selasa (12/4) dini hari pukul 00.32 WIB. 

Informasi dihimpun wartawan Jatim TIMES. com, puluhan kendaraan berat yang membawa alat berat atau rig eksodus keluar bersumber dari lapangan Sumur Migas Tapen. Dimana kendaran berparade lewat jalan poros di 5 desa wilayah Kecamatan Senori yang menuju arah Kecamatan Bangilan, ya parade kebisingan kendaraan berat tersebut usut punya usut milik PT PSI rekanan perusahaan pelat merah PT Pertamina Field Cepu dalam mengelola Migas di Kecamatan Senori. 

Sayangnya, selama ini dari aktivitas keluarnya puluhan kendaraan berat milik PT PSI dari Sumur Tapen, dalam praktik perusahan tidak pernah berkoordinasi atau membuat izin kepada warga yang tinggal di pinggiran jalan protokol penghubung desa- desa tersebut. 

"Kita tidak tahu mas. Selama ini tidak ada petugas datang ke rumah memberitahukan kalau ada puluhan kontener yang melewati jalan. Kalau dulu malam - malam bisa pukul 00.00-02.00 WIB," jelas Nasih. 

Sementara, Kades Sidoharjo Sri Nur Cahyaningsih menjelaskan, bahwa aktivitas moving 12 kendaraan berat yang keluar tadi malam dari lapangan Sumur Tapen, tidak ada surat pemberitahuan atau izin. Namun, ada orang perusahaan yang memberitahu lewat telepon. Bahkan memberi tinggalan kepada pengurus karang taruna Desa Sidoharjo. 

"Kalau soal izin tertulis tidak ada, cuma lewat telepon. PT PSI kontraknya habis sehingga 12  kendaraan berat keluar dari lapangan minyak," jelasnya kepada Jatim TIMES. 

Aktivitas moving kendaraan berat yang bermain petak umpet itu, kerap dilakukan PT PSI maupun Pertamina tidak hanya saat moving keluar kendaraan. Tetapi saat ditelusuri lewat kebeberapa kades selaku pemangku kepentingan di tingkat desa. 

Perihal aktivitas kendaraan berat yang bising melewati jalan poros antar desa baik kendaraan yang keluar-masuk Sumur Tapen jarang sekali mengajak koordinasi desa maupun pemuda (karang taruna). 

"Jarang, tidak ada koordinasi sama sekali. Sebab itu, tak salah kalau jalan- jalan poros antar desa sering dilewati kendaraan berat rusak parah. Sama seperti dikatakan Bupati Tuban Mas Lindra saat tanya undangan Safari Ramadan, jalan rusak parah disebabkan dilalui kendaraan berat yang bukan kapasitasnya dan di sini (Senori) 5 desa sering dilewati kendaraan berat," ujar Kades Jatisari Wahyu Setiawan. 

Baca Juga : Para Model dari Limited Model Turun ke Jalan dan Bagikan Ini

Dihubungi terpisah Camat Senori Minto Ichtihar mensayangkan aktivitas pengelolaan Sumur Migas di Senori yang dilakukan PT Pertamina selama tahunan, di lapangan jaringan komunikasi yang dibangun rekanan perusahan sangat lemah. 

Pria yang juga beristri dari desa penghasil migas Sidoharjo ini, mengakui bahwa Forkopimka Senori tidak pernah diajak koordinasi seperti aktivitas keluarnya puluhan kendaraan berat tadi malam yang membuat kebisingan warga. 

"Kami sayangkan perusahan berpelat merah. tapi koordinasi dan komunikasi di wilayah aktivitas pengelolaan perusahaan khususnya di Senori sangat lemah," ujarnya.

Dia mengaku atas aktivitas puluhan kendaran berat lalu-lalang malam hari di jalan sempit, juga mendapat keluhan warga. Selain itu, Minto menilai rekanan perusahan telah nyelonong. Ditandai Forkopimka Senori sama sekali tidak menerima surat atau pemberitahuan perihal aktivitas puluhan kendaran berat keluar dari lapangan minyak Tapen.

"Kami Forkopimka belum menima surat atau pemberitahuan. Dan kami juga kena imbas protes warga Senori," imbuhnya.

Sebab itu, tambah Camat Minto meminta rekanan/perusahan pertamina berkoordinasi dengan baik di wilayah berdampak maupun terdampak aktivitas pengelolaan migas yang selama ini berada di Kecamatan Senori. 

"Seharusnya perusahan maupun rekanan harus koordinasi dengan desa-desa yang dilalui untuk mengantipasi hal-hal  yang tidak diinginkan," tutupnya.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ahmad Istihar

Editor

Sri Kurnia Mahiruni