free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Minum Obat 3 Kali Sehari Tanpa Batalkan Puasa Ternyata Bisa, Begini Caranya

Penulis : Desi Kris - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

10 - Apr - 2022, 16:11

Placeholder
Ilustrasi (Foto: Health Innovation Network)

JATIMTIMES - Beberapa orang mungkin harus minum obat 3 kali sehari karena memiliki kesehatan yang kurang baik. Namun, mereka biasanya tetap ingin mengikuti puasa Ramadan, selama mereka masih kuat. 

Perlu diperhatikan, mengkonsumsi obat saat berpuasa jelas tak boleh dilakukan sembarangan. Sebab jika obat dikonsumsi tanpa memperhatikan waktu dan interval antar penggunaan obat, efek obat pada tubuh bisa menjadi kurang atau sebaliknya. 

Baca Juga : Resep Anti Lemas Saat Puasa Ramadan, Makan Bahan Ini Saat Sahur dan Buka

Dikutip melalui wawancara eksklusif detik.com, Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr Apt Zullies Ikawati menjelaskan mengenai aturan minum obat yang sebenarnya penting untuk diperhatikan tidak hanya saat berpuasa. Pasalnya, aturan interval antar waktu minum obat itu berfungsi menjaga kadar obat dalam tubuh agar tetap stabil.

Ia mengatakan bahwa idealnya kita harus mempertimbangkan interval. Interval itu adalah jarak antara penggunaan obat.

"Kenapa? Untuk menjaga kadar obatnya tetap stabil. Jadi misalnya ada orang bilang, contohnya secara umum, ada obat yang harus diminum tiga kali sehari," jelas Prof Zullies. 

Prof Zullies lalu mencontohkan, ada obat yang aturannya diminum 3 kali sehari. Menurutnya, aturan itu hendaknya diterjemahkan sebagai 'tiap 8 jam' untuk memberi jeda yang cukup. 

Meminumnya berturut-turut dengan jeda hanya 1-2 jam tidak dianjurkan, meski totalnya sama-sama 3 kali.

"Karena nanti numpuk di depan, terakumulasi dan kalau dosisnya berlebihan mungkin akan ada efek-efek yang nggak diinginkan," kata Prof Zullies. 

Sebaliknya, jika interval waktu minum obat terlalu jauh dari yang dianjurkan, obat bisa menjadi tereliminasi dan berkurang efeknya.

"Kalau dia numpuk, misalnya dia terlalu dekat jaraknya jadi menumpuk dosisnya dalam tubuh, efeknya mungkin bisa efek over. Sebaliknya kalau jaraknya terlalu panjang, maka dia tidak lagi mencapai kadar yang diharapkan dalam tubuh," terang Prof Zullies.

Baca Juga : 4 Rekomendasi Tas Lebaran, Dari Unik Hingga Elegan

Menurutnya, untuk bisa berefek secara baik, obat harus mencapai kadar tertentu dalam tubuh. Jika waktu konsumsi obat tidak teratur atau intervalnya berantakan, efek obat tak akan optimal. 

Artinya, obat bisa tidak berefek sama sekali karena kadarnya kurang, atau sebaliknya malah berlebihan. Kepada orang-orang yang harus mengkonsumsi obat saat berpuasa, Prof Zullies mengingatkan agar perhatikan selalu anjuran waktu minum obat baik yang diminum sekali, 2 kali, atau 3 kali dalam sehari. 

Pasalnya, aturan penggunaan dan efek samping setiap obat mungkin berbeda sehingga tidak bisa disamakan begitu saja.

Terkait interval, minum obat 3 kali sehari bisa disesuaikan untuk minum 2 di antaranya saat sahur dan berbuka. Sisanya, bisa diminum sebelum tidur dengan jeda sekitar 4 jam setelah berbuka.

Sehingga bagi mereka yang memang harus mengkonsumsi obat saat puasa tetap tidak membatalkan puasa. 


Topik

Serba Serbi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Desi Kris

Editor

Sri Kurnia Mahiruni