JATIMTIMES - Sejumlah hal mulai direncanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang untuk bisa mengungkit perekonomian. Menurut Bupati Malang, HM. Sanusi, hal tersebut salah satunya juga disiapkan untuk menuju Indonesia emas di tahun 2045 mendatang.
Sanusi mengatakan, salah satu yang tengah mulai kembali dipersiapkan adalah Kawasan Bromo Tengger Semeru yang bakal menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Dimana menurutnya, akan mulai digulirkan pada tahun ini.
Baca Juga : Kemkominfo RI Gelar Roadshow Kompetisi IdenTIK 2022 Perdana: Kota Malang Ekosistem Digitalnya Berkembang
"Nah Bromo Tengger Semeru juga akan digulirkan tahun ini untuk KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional), ini akan dimulai juga," ujar Sanusi.
Selain itu, dirinya juga tengah berupaya menginisiasi agar Kabupaten Malang bisa memiliki bandara bertaraf internasional. Ia belum dapat dipastikan sejauh mana dan dimana rencananya hal itu akan direalisasikan. Hanya saja, wilayah yang ia bidik adalah di sekitar pantai Malang Selatan.
"Nah kemarin, berbicara dengan BUMN di Jakarta yang biasanya bangun bandara, kita adakan pembicaraan, dan nanti menginisiasi dan diharapkan di Purboyo itu bisa ditindaklanjuti sehingga bisa menjadi bandara internasional. Karena, bandara internasional di banyak negara itu, bandara internasional mesti dekat laut," terang Sanusi.
Sedangkan untuk pantainya, Sanusi juga berencana untuk memohon kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) agar ada pengalihan pengelolaan lahan dari Perhutani ke Pemerintah Daerah (Pemda).
"Sejalan dengan kebijakan Presiden, penguasaan atau pemberian hak mengelola Perhutani akan dikurangi," imbuh Sanusi.
Baca Juga : Puluhan Pengungsi Asal Afganistan di Sidoarjo Lakukan Aksi Long March, Tuntut Ini ke Pemerintah
Dari catatannya, saat ini ada sekitar 4,7 juta hektare luas lahan kehutanan yang dikuasakan atau didelegasikan pengelolaannya kepada Perhutani dan akan dialihkan ke Pemerintah Daerah. Dan sejauh ini sudah ada sekitar 1,4 juta hektare lahan yang terbagi.
Sementara Malang Raya mendapat kuota sekitar 46 ribu hektare. Yang nantinya akan dialihkan ke Pemerintah Daerah.
"Ini nanti ekonomi akan terus bergulir mulai 2022 sampai 2045. Sehingga saat Indonesia Emas, Malang sudah bisa menjadi contoh pengembangan ekonomi," pungkas Sanusi.