JATIMTIMES - Dunia peranggrekan Indonbesia mengalami kemajuan yang cukup pesat.
Hampir di berbagai daerah di Indonesia muncul komunitas penganggrek baru dengan segala varian produknya.
Baca Juga : Lestarikan Bahasa Jawa, Dinas Pendidikan Tuban Gelar Lomba Pidato Tingkat SMP
Biasanya, semakin banyak penyebaran anggrek dan budi daya anggrek semakin besar kontribusinya terhadap terselenggaranya berbagai event pameran dan juga lomba anggrek.
Syangnya, hingga saat ini jumlah juri anggrek di Indonesika masih tergolong sedikit jika di banding dengan juri-juri dari berbagai negara lain.
Sebagai Langkah solutif dari persoalan itu, Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan Anggrek Indonesia (DPD PAI) Jawa Timur menyelenggarakan sekolah juri anggrek nasional secara berjenjang.
Sebagai kelas perdana, penyelenggaraan dilaksanakan Jumat – Minggu (18-20/03). Pelaksanaan sendiri dibagi dalam dua sesi.
Yang pertama materi dilaksanakan di Hotel Selecta Batu dan praktek di DD Orchids Nursery Dadaprejo Kota Batu.
Ketua DPD PAI Jawa Timur Fathul Yasin mengatakan sekolah anggrek nasional tersebut diharapkan akan melahirkan kader-kader muda juri anggrek nasional.
“Tentu kita berharap sekolah juri anggrek nasional ini menjadi solusi kaderisasai juri anggrek Indonesia,” katanya.
Ia menambahkan, sekolah juri anggrek ini juga dilaksanakan secara berjenjang karena memang menjadi juri anggrek butuh kedalaman ilmu anggrek yang luar biasa.
“Menjadi juri anggrek nggak bisa instan. Butuh kecakapan, pendalaman ilmu dan juga pengalaman yang Panjang,” imbuhnya.
Baca Juga : Luhut Buka Kejurda Atletik Jatim 2022 di Banyuwangi, Bakal Kerja Sama dengan Freeport
Sekolah juri anggrek nasional tahap pertama ini, diikuti 18 penganggrek dari tujuh wilayah di Jawa Timur.
Antara lain Kota Batu, Malang, Pasuruan, Lumajang, Jember, Kediri dan juga Surabaya.
“Memang untuk menjadi siswa skolah juri anggrek nasional juga tidak semua orang bisa. Ada kemampuan dasar yang harus dimiliki sebelum menjadi siswa sekolah ini,” katanya.
“Karena output dari sekolah ini selain menjadi juri juga bisa menjadi manager perlombaan dan juga breeder atau penyilang anggrek yang handal,” pungkasnya.
Sementara itu untuk tahap pertama baru akan diselenggarakan awal bulan Juni tahun ini.
“Selanjutnya praktek penjurian akan dilaksanakan empat kali baik untuk dilayah Jawa Timur maupun luar Jawa Timur,” imbuhnya. (*)