free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Wisata

JatimTIMES Seru-seruan di MotoGP Mandalika

Jadi Langganan Pembalap, Pedasnya Nasi Puyung Khas Lombok ini Wajib Dicoba

Penulis : Pipit Anggraeni - Editor : Yunan Helmy

19 - Mar - 2022, 03:55

Placeholder
Nasi Balap Puyung Inaq Esun yang sangat populer dan banyak digemari di Lombok. (Foto: Ahmad Amin/JatimTIMES).

JATIMTIMES - Namanya Nasi Balap Puyung Inaq Esun. Orang Mataram sering bilang kuliner khas Sasak yang satu ini juaranya nasi puyung. Jadi, jika ke Mataram, rasanya kurang nikmat jika tak mencicipinya.

Di perjalanan tim JatimTIMES bersama Kirana Tour and Travel dan Pergiramerame menuju MotoGP Mandalika pada hari ketiga ini, kami direkomendasikan untuk mencicipinya. Sebagai pecinta pedas, kami pun langsung mengiyakan rekomendasi tour guide yang menemani kami di hari ketiga ini.

Baca Juga : Pemkab Malang Studi Replikasi ke Politeknik Pariwisata Lombok

Papan-nama-Kedai-Nasi-Balap-Puyung-Inaq-Esun-yang-terpasang-di-pinggir-jalan1f3b3967cd68b413.jpg

Kami langsung mengunjungi kedai yang ada di Kecamatan Jenggot, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat tersebut. Beruntung, kami bisa langsung menikmati racikan Inaq Esun yang sudah ada sejak 1970 ini.

Jarak rumah makan Nasi Balap Puyung Inaq Usun ini tak terlalu jauh dari penginapan kami yang ada di pusat Kota Mataram. Jarak tempuhnya kurang lebih memakan waktu 30 menit hingga 45 menit saja, tergantung kemacetan yang ada di jalanan.

Kedai legendaris ini masuk ke dalam gang. Kami pun memasuki gang dengan berjalan kaki sekitar 150 meter saja. Saat berjalan, kami melewati beberapa rumah warga setempat. Kemudian tepat di kanan jalan dari arah kami masuk dari jalan besar, terdapat papan nama 'Nasi Balap Puyung Inaq Esun'. 

Tulisannya besar, sama dengan penunjuk tempat yang ada di pinggir jalan. Selain itu juga ada foto perempuan anggun yang disebut sebagai Inaq Esun. Kami pun langsung masuk ke kawasan rumah tersebut, dan melewati sebuah gang kecil. Dan akhirnya, kami tiba di kedai legendaris itu.

Bangunan kedai ini cukup sederhana. Terdapat beberapa tempat duduk yang tertata rapi layaknya kedai pada umumnya. Namun pelanggan yang datang silih berganti dan tak pernah sepi.

Saat kami tiba, tampak beberapa pelanggan tengah menikmati kudapan khas itu. Ada yang terlihat kepedasan dan menyeka beberapa kali keringat yang mengucur, dan ada pula yang terlihat biasa saja dengan kepedasan yang disuguhkan. 

Pelanggan disediakan tempat duduk lesehan dan duduk di meja seperti biasanya. Kami memilih untuk duduk di tempat lesehan, tepat di sebelah pintu masuk. Di sekitar tempat duduk ada banyak poster berukuran besar. Salah satunya profil dan perjalanan dari kedai Nasi Balap Puyung Inaq Esun ini.

Dalam profil perjalanan itu, diceritakan jika pemberian nama Nasi Balap itu lantaran dulu kedai Inaq Esun sering dikunjungi oleh para pembalap. Pembalap itu tak lain adalah cucu Inaq Esun sendiri.

Saat memenangkan perlombaan balap, maka sang cucu sering mentraktir teman-temannya untuk makan di warung neneknya tersebut. Sedangkan untuk Inaq Esun berarti Ibu Esun. Inaq sendiri merupakan bahasa sasak yang berarti Ibu. 

Kedai satu ini memang hanya menyuguhkan satu menu saja, yaitu nasi balap Puyung yang khas. Saat memesannya, kami langsung ditanya hendak memesan yang pedas atau sedang. Kami pun mencoba memesan keduanya.

Begitu pesanan datang dan disuguhkan, rasanya sangat luar biasa menggoyang lidah. Membuat para pecinta kuliner, terutama yang doyan pedes untuk melahapnya hingga habis.

Baca Juga : Merasakan Salat Jumat di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center, Pengalaman Religi Sebelum ke Mandalika

Suasana-depan-kedai-Nasi-Balap-Puyung-Inaq-Esun2272e24f6e37d515.jpg

"Enak banget ini," kata Imarotul Izzah, tim JatimTIMES Seru-seruan di MotoGP Mandalika saat menyuap olahan khas Lombok tersebut sembari tersenyum senang dan mengacungkan jempol.

Untuk kalian yang doyan banget pedes, bisa coba untuk memesan komplit pedas. Tapi yang nggak bisa makan pedas, jangan sekali-kali memesan yang pedas ya. Coba saja untuk melahap yang level sedang saja. 

Nasi Balap Puyung ini sendiri terdiri dari nasi, plecing ayam (ayam dengan bumbu merah), kriuk ayam, serta kedelai goreng. Untuk plecing ayamnya sendiri terasa legit dan bumbunya meresap hingga ke tulang. 

Dipadukan dengan kriuk ayam yang di suwir, membuat olahan satu ini lebih nikmat. Kalau menurut saya, kriuk ayam ini bisa jadi penyeimbang rasa pedas dari plecingnya itu sendiri.

Paduan kedelai goreng yang disuguhkan pun terasa pas untuk menghilangkan pedas. Kriuk dari kedelai yang satu ini juga pas jika dicampur dengan pedasnya ayam plecing. 

Selain itu, ada banyak jenis minuman yang disuguhkan. Mulai dari es jeruk, es teh, es kelapa, kopi, hingga sederet minuman kemasan. Harganya pun bervariasi. Untuk nasi komplit sendiri dibandrol Rp 20 ribu perporsi. 

Nah, buat kalian yang kini sedang berada di Lombok, jangan lupa mampir untuk menikmati olahan yang satu ini ya. Selain murah dan ramah di kantong, olahan ini pas banget untuk hilangin rasa lapar kalian setelah melakukan perjalanan.

Tim-JatimTIMES-waktu-foto-fi-dalam-kedai86ddf4bd54b07218.jpg

Notes: Laporan ini ditulis Tim JatimTIMES Seru-seruan di MotoGP Mandalika bersama Kirana Tour and Travel dan Pergiramerame. 
Ahmad Amin (kiri), Pipit Anggraeni (dua dari kiri), Imarotul Izzah (dua dari kanan), dan Hendra Saputra (kanan).


Topik

Wisata



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Pipit Anggraeni

Editor

Yunan Helmy