JATIMTIMES - Wali Kota Malang Sutiaji bersama Sekretaris Daerah Kota Malang Erik Setyo Santoso dan jajaran Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya melakukan peninjauan lokasi terdampak banjir akibat hujan deras yang mengguyur Kota Malang, Senin (14/3/2022) kemarin di Jalan Simpang Teluk Bayur.
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tersebut menyampaikan, banjir yang melanda kawasan Jalan Simpang Teluk Bayur disebabkan oleh penyempitan aliran sungai ditambah dengan intensitas hujan tinggi.
Baca Juga : Usai Nonton Jaranan, Korban Dugaan Penganiayaan di Pakis Sempat Minta Minum Sebelum Meninggal
"Ada penyempitan aliran sungai, jadi hujannya cukup deras. Saya kemarin sudah keliling ke jalan-jalan, dengan interval waktu setengah jam itu sudah surut semua. Tapi kalau yang di titik Kelurahan Pandanwangi itu, dulu pernah terjadi juga di tahun 2016," ungkap Sutiaji kepada JatimTIMES.com, Selasa (15/3/2022).
Pihaknya menyampaikan saat ini pihaknya juga telah melakukan pembersihan di kawasan terdampak banjir serta sesegera mungkin akan melakukan normalisasi di bantahan sungai yang berada di kawasan Jalan Simpang Teluk Bayur tersebut.
"Normalisasi sungai, pengerukan yang banyak. Pengerukan pun kadang problem, kalau pengerukan-pengerukan di samping-samping sudah banyak pondasi yang menggantung. Ya ini nanti akan kita terus pantau," jelas Sutiaji.
Nantinya, pihak Pemkot Malang akan fokus pada normalisasi aliran sungai. Sedangkan untuk normalisasi di area plengsengan, pihak Pemkot Malang saat ini sedang melakukan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas.
"Untuk normalisasi mungkin di kami, tapi untuk plengsengan dan seterusnya itu otoritas dari BBWS. Kalau normalisasi kami minta ke PU mudah-mudahan kita bisa tindaklanjuti," ujar Sutiaji.
Baca Juga : Petir dan Hujan Deras, BPBD Tulungagung: KIta Baru Dapat Laporan 1 Titik Longsor
Lebih lanjut, dalam kesempatan yang sama, Sutiaji juga menyempatkan mendatangi korban terdampak banjir. Yakni atas nama Angga dan Ridho. Di mana ketika banjir melanda kediamannya, Angga sempat bingung untuk mengevakuasi istrinya yang sedang hamil delapan bulan. Akhirnya terdapat bantuan perahu karet dari Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Malang untuk mengevakuasi istri Angga.
Sutiaji juga memberikan bantuan kepada para korban terdampak banjir tersebut. Yakni berupa uang tunai masing-masing sebesar Rp 10 juta untuk pihak korban atas nama Angga dan Ridho. Selain itu juga terdapat bantuan berupa logistik dan family kit dari BPBD Kota Malang.
"Bantuan InsyaAllah sesuai dengan regulasi yang ada. Jadi nanti untuk Pak Ridho dan Pak Angga, tolong dari Baznas juga hadir jadi sifatnya bantuan, kerugian material lumayan, tadi ada mobil yang hanyut pasti ada yang rusak," pungkas Sutiaji.