JATIMTIMES - Setumpuk Al-Quran berjajar rapi, ditempatkan di atas pagar Musala. Tumpukan Al-Quran tersebut tampak masih basah dengan bekas kotoran lumpur.
Al-Quran itu sempat tergenang air selama beberapa jam akibat banjir yang terjadi di Dusun Lowoksuruh, Desa Mangliawan Kecamatan Pakis Kabupaten Malang, Senin (14/3/2022) kemarin. Al-Quran itu ada di dalam Musala di dusun tersebut.
Baca Juga : Pasca Tergenang Banjir, Petugas Fokus Bersihkan Jalan Desa Mangliawan
Sementara musala itu, juga tergenang air cukup tinggi. Yakni sekitar 1,5 meter. Bahkan sampai hampir menyentuh meteran listrik yang biasanya ditempatkan di tembok dengan ketinggian tersebut.
"Jadi di musala ini sampai mau menyentuh meteran listrik. Itu di rumah yang ada sebelah ada bekas airnya, sekitar 1,5 meter," ujar Ketua RT 1 RW 9 Dusun Lowoksuruh, Widianto sembari menunjuk bekas ketinggian banjir yang menggaris hampir setinggi batas atas pintu rumah.
Akibat genangan air tersebut, beberapa bagian musala yang bernama Waqaf Nurul Hidayah itu tentu menjadi kotor dan berlumpur. Meskipun secara fisik masih bisa digunakan, namun beberaoa peralatan seperti speaker, amplifier dan microphone rusak akibat tergenang air.
"Ya kalau karpet jelas kotor, itu Al-Quran juga basah, kemudian di dalam ada dampar tempat ngaji, beberapa alat elektronik ada yang tenggelam dan rusak. Seperti amplifiee, michophone itu rusak semua," terang Widianto.
Sementara itu, ia menjelaskan bahwa air diketahui mulai meluap ke pemukiman sejak pukul 17.00 WIB. Hujan yang tak kunjung reda ternyata juga membuat air tak kunjung surut. Hingga pada sekitar pukul 20.00 WIB, ketinggian air sudah sekitar tinggi orang dewasa.
Baca Juga : Ditelepon Orang Tak Dikenal, Uang Nasabah BRI Lumajang Rp 297 Juta Ludes
Sedangkan di wilayah RT nya, ada sekitar 11 rumah yang terdampak luapan banjir. Dengan total jumlah penduduk sebanyak 70 jiwa. Sementar masyarakat yang terdampak, saat ini sudah mengungsi ke rumah kerabat terdekat yang tak jauh dari lokasi tersebut.
"Jadi enggak di tempat pengungsian. Dari jumlah warga itu cukup ditampung di rumah keluarganya. Kemarin sempat disediakan di gereja, tapi karena sudah di rumah keluarganya, jadi tidak jadi," pungkas Widianto.
Informasi yang dihimpun, ketinggian banjir yang mencapai tinggi orang dewas berlangsung cukup lama. Sekitar pukul 01.WIB, Selasa (15/3/2022) dinihari, air diketahui sudah surut dan tinggal setinggi betis orang dewasa.