JATIMTIMES - Momen bahagia sejoli Irmawati (22) dan Aris Mail (27) terasa kurang sempurna. Pasalnya, acara resepsi pernikahannya terpaksa digelar di tengah kepungan banjir.
Momen bahagia tersebut sedianya digelar di kediaman Irmawati di Dusun Gebangsari, Desa Trawasan, Kecamatan Sumobito, Jombang, pada Jumat (11/03/2022). Namun, banjir yang melanda desanya sejak kemarin tidak kunjung surut.
Baca Juga : Covid-19 Dianggap Terkendali, Pemkot Malang Gelar Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen Pekan Depan
Terpaksa, keluarga mempelai wanita tetap melangsungkan resepsi pernikahan yang sudah direncanakan jauh-jauh hari. Tak ayal, prosesi 'temu manten' pun berlangsung di tengah kepungan banjir setinggi 70 cm.
Rombongan mempelai pria dari Dusun Ngembeh, Desa Ngumpul, Kecamatan Jogoroto, itu harus mengehentikan mobilnya di sisi barat rumah mempelai wanita sekitar pukul 10.00 WIB. Rombongan keluarga Aris kemudian berjalan kaki sejauh 500 meter ke rumah Irmawati dengan air setinggi lutut orang dewasa.
"Pengiringnya ya kecewa semua karena kondisinya banjir," ujar orang tua Irmawati, Abdul Mu'i (52), saat ditemui wartawan di kediamannya.
Prosesi 'temu manten' ini dihadiri oleh 100 orang dari keluarga mempelai pria. Mereka terpaksa menempati kursi yang tergenang banjir setinggi 70 cm. Alhasil, mereka harus berjibaku dengan genangan air selama prosesi 'temu manten' kurang lebih 1,5 jam.
Sedangkan kedua mempelai berada di atas teras rumah yang kondisinya lebih tinggi. "Tadi ada 100 orang, mereka duduk di situ, basah semua. Tapi alhamdulillah lancar," ungkapnya.
Mu'i mengaku terpaksa menggelar resepsi pernikahan anak keempatnya karena undangan terlanjur tersebar. "Terpaksa (digelar, red) karena sudah terlanjur nyebar undangan. Perasaannya ya biasa aja," kata Mu'i.
Baca Juga : Longsor Kungkuk Bikin Pipa PDAM Among Tirto dan Hippam Terputus, 4 Desa dan 3 Kelurahan Terdampak
Salah pengiring pengantin pria, Muhammad Irfan, mengaku ada yang berbeda saat menghadiri acara tersebut. Menurut dia, para undangan harus basah-basahan dan berjalan kaki menuju tempat pernikahan.
"Dengan kondisi banjir seperti ini justru berdampak bagi aktivitas warga dan keluarga. Mau ngapa-ngapain harus basah-basahan. Jadi berharap nanti tidak ada banjir susulan lagi gitu pada intinya. Dan semoga airnya segera surut," ucapnya.
Kendati begitu, Irfan tidak merasa kecewa. Sebab, pihaknya mengerti bahwa acara pernikahan yang dimaksud ketika banjir sudah menjadi nasib. Sehingga Irfan merasa seru dan senang saja, usai menghadiri pernikahan tersebut.
"Ya diambil senang-senang saja, Mas. Namanya acaranya ketika banjir begini kan. Ya harapannya juga semoga sakinah mawadah warahmah bagi pengantin. Untuk wilayah yang terdampak banjir diberikan kesabaran. Justru berharap agar kondisi airnya segera hilang atau surut gitu saja," pungkasnya.