JATIMTIMES - Ketua Tim Penggerak PKK (TP PKK) Tulungagung Siyuk Rihayati menyebut dampak dari semakin padat atau bertambahnya penduduk serta beralihnya fungsi lahan pertanian untuk perumahan, perkantoran dan sebagainya mengakibatkan konsumsi beras akan ikut bertambah. Berkaca dari itu, menurut Istri Bupati Tulungagung ini diperlukan suatu kebijakan untuk meminimalisasi konsumsi beras.
Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara Sosialisasi Diversifikasi Pangan dan Gelar Pangan Murah Berkualitas Tahun 2022 di Kantor Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Tulungagung. Kamis (10/3/2022).
Baca Juga : Harga Telur Mahal Picu Naiknya Harga Pakan Ayam
Kebijakan meminimalisasi konsumsi beras yang dimaksud, lanjut Siyuk, salah satunya melalui program diversifikasi pangan yang mempunyai fungsi agar masyarakat tidak terpaku pada satu jenis bahan makanan pokok saja dan terdorong untuk mengkonsumsi bahan pangan lainnya.
"Yang selama ini dikonsumsi yakni nasi masih dianggap sebagai makanan pokok. Pemahaman ini sedikit demi sedikit perlu dirubah," katanya.
Dijelaskan, untuk merubah kebiasaan itu, dibutuhkan pemahaman masyarakat bahwa nasi bukan satu-satunya makanan pokok, tetapi dapat digantikan oleh bahan pangan lainnya. Sehingga melalui diversifikasi pangan dapat menjadi salah satu cara menuju swasembada beras dengan mengurangi konsumsi beras, agar total konsumsi tidak melebihi produksi.
Implementasi dari pelaksanaan diversifikasi pangan, diantaranya melalui : optimalisasi pemanfaatan pekarangan dengan konsep Pekarangan Pangan Lestari (P2L), Pengembangan Pangan Pokok Lokal (P3L), dan Sosialisasi, Promosi serta Bimtek P2L.
"Ini sejalan dengan 10 Program Pokok PKK, khususnya yang ada di Pokja III yang berkaitan dengan pangan," ucapnya.
Siyuk berharap, implementasi diversifikasi pangan dapat meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat untuk membentuk pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman (B2SA).
Baca Juga : 3 Kali Cabuli Teman Anak Kandungnya, Kakek Asal Tulungagung Diringkus Polisi
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Jawa Timur, Hadi Sulistyo mengatakan, melalui kegiatan ini pihaknya ingin mengajak masyarakat untuk mengubah mindset, bahwa makan tidak selalu beras.
Menurut Hadi Sulistyo, ada banyak produk olahan lain pengganti beras yang bagus untuk kesehatan dab Provinsi Jawa Timur ialah salah satu wilayah lumbung pangan nasional.
"Potensi ini harus dikembangkan untuk mengangkat ekonomi masyarakat, utamanya di masa pandemi," katanya singkat.
