JATIMTIMES - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) memberikan perhatian kepada lima remaja penyandang disabilitas berwirausaha di stan Pujasera Wisma A. Yani, Kecamatan Kebomas, Gresik.
Fasilitas yang diberikan oleh SIG kepada lima remaja lulusan Sekolah Luar Biasa (SLB) AB Kemala Bhayangkari 2 Gresik itu, merupakan program SIG Peduli. Bahkan, sudah berjalan sejak Januari 2022. Mereka memberi nama Kedai Pink.
Baca Juga : Puji Kementerian yang Dipimpin Tito Karnavian, Gubernur Khofifah: Sangat Membantu Daerah
Seluruh aktivitas berjualan mulai dari proses memasak hingga penyajian makanan dilakukan secara bergantian setiap harinya.
Dinda Intan Lestari salah satu pengelola Kedai Pink mengaku terbantu atas bantuan dan pendampingan yang diberikan oleh SIG. Bantuan tersebut sangat bermanfaaf. "Akhirnya saya dan teman-teman bisa mandiri. Di Kedai Pink kami menyediakan Dimsun dan Freshy Ice Tea," kata Dinda, Rabu (9/3/2022).
Dinda mengatakan, berbekal ilmu yang diperolah dari sekolah pengelolaan kedai berjalan dengan baik. Para pelanggan juga senang dengan pelayanan yang diberikan.
"Semoga SIG tetap perhatian dan mengganggap kami sama dengan yang lain, dan juga teman-teman kami yang lain supaya mendapat perhatian juga," imbuhnya.
Nikmatul Izzah, selaku Guru Pembimbing SLB AB Kemala Bhayangkari 2 Gresik, bersyukur anak didiknya diberikan kesempatan oleh SIG untuk mempraktikkan langsung mengenai apa yang mereka pelajari di sekolah.
"Ini penting untuk pengembangan diri mereka, terutama untuk melatih kemandirian. Selama ini mereka masih tergantung dengan orang tua. Semoga ini juga dapat menjadi contoh bagi kelompok disabilitas yang lain," katanya.
Baca Juga : Pembunuh Janda Menganti Divonis 11 Tahun Penjara, Kuasa Hukum: Pikir-pikir
Sementara itu, General Manager of CSR SIG, Edy Saraya menyebut, program ini bentuk kepedulian dan komitmen perusahaan terhadap penyandang disabilitas. SIG berupaya mendukung kelompok disabilitas agar mampu mandiri dengan mengelola usaha.
Diharapkan para penyandang disabilitas ini lebih meningkatkan rasa kepercayaan diri dengan berwirausaha dan bersosialisasi langsung dengan para pelanggan. "Para penyandang disabilitas juga memiliki kemampuan yang sama dengan masyarakat pada umumnya," ujarnya.
Kepedulian terhadap kaum disabilitas, lanjut Edy Sarana, bentuk dukungan perusahaan terhadap salah satu pencapaiaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), yaitu kesetaraan gender dan non diskriminasi.
"Pemberdayaan disabilitas ini kami lakukan melalui program pembinaan, pendampingan dan keterlibatan langsung yang akan terus dikembangkan sehingga mereka nanti bisa menuju kemandirian," pungkasnya.