JATIMTIMES - Kota Batu menjadi salah satu kota yang beruntung dari 6 daerah lainnya dalam perhelatan Women 20 (W20). Dengan mengangkat tema Women Enterpreneurs as Key to Economic Inclusion akan difokuskan pada pengembangan sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) perempuan melalui program inkubasi.
Perhelatan W20 ini digelar langsung juga daring melalui kanal Youtube di Golden Tulip, Kota Batu, Selasa (8/3/2022) kemarin malam. Rangkaian side event W20 tersebut, sebelumnya telah dilaksanakan di Likupang, Sulawesi Utara dan dilanjutkan di Kota Batu, Jawa Timur. Selanjutnya akan dilanjutkan di Banjarmasin Kalimantan Selatan, Papua dan Danau Toba Sumatera Utara.
Baca Juga : DPRD Kabupaten Blitar Dukung Program Satu Desa Satu Produk
Terpilihnya Kota Batu sebagai tuan rumah "side event" ke-2 W20 bertujuan untuk memperkenalkan kota-kota di Indonesia yang memiliki potensi wisata kepada dunia.
“Memang ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan. Tentu pertama, kami ingin memperkenalkan kota-kota di Indonesia ke seluruh dunia,” ungkap Co-chair W20, Dian Siswarini.
Karena banyak kota di Indonesia selain Bali yang memiliki potensi luar biasa, salah satunya Kota Batu. Di sisi lain pelaku UMKM perempuan khususnya di Kota Batu didorong untuk mengikuti program inkubasi yang telah disiapkan dalam rangkaian gelaran W20.
Dalam program itu, pelaku UMKM akan diberikan edukasi terkait teknologi digital dan pengembangan ide bisnis. Nantinya yang memiliki ide bisnis terbaik bakal diberi modal.
“Jadi ini dampak nyata untuk masyarakat yang ada di Kota Batu. Selain mendapatkan informasi dan pengetahuan mengenai bisnis, mereka juga memiliki kesempatan untuk mendapatkan modal usaha," tambah Dian.
Tentunya hal ini pun menjadi kebanggaan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko sebagai tuan rumah karena dikenal sebagai kota wisata, juga UMKM yang diberdayakan oleh perempuan.
“Kota Batu dipilih karena tempat wisata, juga ingin mengangkat tempat wisata selain Bali. Kemudian sesuai dengan tema, ekonomi dan UMKM, dan perempuan,” ucap Dewanti.
Di Kota Batu sendiri terdapat 14.368 UMKM. Dari jumlah tersebut 70 persen dimiliki dan dikelola perempuan. Produk terbesar yang dihasilkan UMKM di Kota Batu yakni handycraft, batik dan food product.
“UMKM yang menggerakkan 70 persen adalah perempuan. Karena inilah Kota Batu jadi lokus tempatnya (gelaran W20),” terang Dewanti.
Sementara itu Staf Khusus Presiden RI Angkie Yudistia menambahkan, misi utama W20 adalah untuk mempengaruhi komitmen tingkat tinggi pada pemberdayaan perempuan dan kesetaraan untuk agenda perempuan di G20, menempatkan isu perempuan di pusat diskusi global di jalur pemulihan ekonomi pasca Covid-19.
Saat ini pihaknya membangun sinergi Indonesia inklusi pada perhelatan W20 untuk mendorong pemberdayaan ekonomi inklusi dengan mendukung UMKM yang dimiliki perempuan disabilitas agar menghasilkan nilai komersil.
Baca Juga : Kota Mojokerto Kembali Terapkan PPKM Level 2, Ning Ita Sambut Gembira
Melihat Indonesia saat ini memiliki lebih dari 65 juta unit UMKM yang berkontribusi terhadap 61 persen perekonomian nasional. Dari jumlah UMKM tersebut, 64 persen pelaku UMKM Indonesia adalah perempuan.
“Ini menjadi kesempatan besar bagi kita untuk mendorong atau mengkampanyekan kepada dunia mengenai isu ekonomi inklusi bagi pelaku UMKM yang dimiliki oleh perempuan, utamanya perempuan berkebutuhan khusus,” ujar Angkie.
Dengan gerakan sinergi Indonesia inklusi ini untuk menuju kesejahteraan dan juga penting bagi pertumbuhan ekonomi yang stabil serta pembangunan sosial. Selama pandemi, UMKM menunjukkan ketangguhannya dengan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Kegiatan W20 menjadi sarana yang tepat pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia khususnya, dan umumnya di dunia menuju kesejahteraan kaum perempuan,” tambah Angkie.
Angkie pun mengajak kepada seluruh pihak untuk bersinergi mewujudkan Indonesia yang inklusi. “Saya mengajak kepada seluruh multisektor untuk saling bersinergi mewujudkan Indonesia yang ramah terhadap penyandang disabilitas,” imbuh Angkie.
Salah cara untuk mewujudkan Indonesia ramah disabilitas yakni dengan mengimplementasikan aturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Dengan demikian tidak ada lagi penyandang disabilitas yang tertinggal dari program-program pemerintah.
Sementara itu dalam even internasional yang berlangsung mulai 8-10 Maret mendatang ada empat tema besar yang diangkat, yakni mendorong kesetaraan, keamanan, dan kesejahteraan dengan menghapus diskriminasi yang menghambat partisipasi perempuan dalam perekonomian.
Kemudian, mencapai inklusi ekonomi dengan mendukung UMKM yang dimiliki dan dikelola oleh perempuan, mengatasi kerentanan untuk meningkatkan ketahanan yang fokus pada perempuan penyandang disabilitas dan perempuan pedesaan, serta kesehatan yang adil secara gender.