JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten Jember sudah 4 kali menggelar acara J-HUR (Jember Hadir Untuk Rakyat) di empat kecamatan yang berbeda, dan dalam setiap kesempatan secara bersamaan juga menggelar bazar UMKM bagi masyarakat setempat.
Yang menarik dan menjadi serbuan warga dari Bazar UMKM di setiap kesempatan, adalah stand milik salah satu ritel minimarket yang selalu andil dalam setiap kegiatan J-Hur, hal ini tidak lepas karena stand tersebut menyediakan minyak goreng kemasan 2 liter.
Baca Juga : PVMBG Keluarkan Warning Potensi Bahaya Peningkatan Aktivitas Gunung Semeru
“Ya mumpung ada bazar dan ada yang jualan minyak goreng mas, saya manfaatkan untuk membeli, sebab kemarin saya mencari minyak goreng selalu kehabisan di pasar-pasar,” ujar Rodiyah salah satu kader Posyandu di Kecamatan Jombang yang ikut hadir pada acara J-Hur.
Bambang Saputra selaku kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Pemkab Jember, kepada wartawan mengatakan, bahwa pihaknya memang menggandeng salah satu ritel di Jember untuk ikut membuka stand bazar di acara J-HUR dengan menyiapkan kebutuhan sembako.
Hal ini dikarenakan, stand-stand lainnya yang ditempati oleh warga sekitar selaku pelaku UMKM, rata-rata yang dijual adalah olahan makanan maupun kerajinan tangan, sedangkan untuk yang jual sembako tidak ada selain dari ritel yang diajak kerjasama dalam setiap kegiatan.
“Setiap kegiatan J-HUR, kami dari Disperindag selalu menggandeng salah satu ritel seperti Alfamart untuk menyiapkan sembako seperti gula, beras, minyak goreng, dan kebutuhan pokok lainnya, hal ini karena stand bazar lainnya di isi oleh aneka usaha rumahan dan juga kerajinan tangan warga,” ujar Bambang.
Bambang tidak memungkiri jika stand ritel tersebut selalu menjadi favorit warga, hal ini tidak lepas adanya minyak goreng kemasan yang dijual, namun meski demikian, pihaknya tetap membatasi warga dalam membeli minyak goreng dengan cara membagikan kupon kepada warga.
“Setiap kegiatan, khususnya untuk bisa mendapatkan minyak goreng, kami selalu menyiapkan 100 karton minyak goreng yang berisi 6 bungkus kemasan 2 liter, jadi total ada 600 kemasan minyak goreng yang kami siapkan, dan untuk membeli minyak goreng, kami buat sistem kupon, agar tidak ada sistem borong,” jelasnya.
Baca Juga : Polemik Nama Soeharto Tidak Ada di Keppres 1 Maret, Mahfud MD dan Fadli Zon Saling Serang
Sementara Bupati Jember H. Hendy Siswanto, menyatakan, bahwa kelangkaan minyak goreng memang terjadi dalam beberapa bulan, sejak pemerintah pusat memberikan subsidi dengan ketentuan satu harga.
Namun meski demikian, pihaknya akan terus melakukan operasi pasar di setiap kecamatan dan dalam setiap kesempatan, dengan harapan, kelangkaan minyak goreng ini bisa berangsur-angsur normal, terutama dalam menghadapi bulan puasa mendatang.
“Memang untuk minyak goreng dalam beberapa bulan ini mengalami kelangkaan, oleh karenanya dalam setiap kegiatan J-HUR, kami perintahkan kepada Disperindag untuk melakukan operasi pasar dengan menggandeng pihak ketiga, dengan harapan kelangkaan minyak goreng berangsur-angsur bisa diatasi,” pungkas Bupati. (*)