JATIMTIMES - Srikandi Partai Gerindra Tuban Tri Astuti juga menjabat ketua komisi IV DPRD Kabupaten Tuban melaksanakan serap aspirasi masyarakat (reses) di dapil II yang meliputi Kecamatan Palang, Plumpang , dan Widang. Dalam kegiatan reses itu, Tri Astuti juga membagikan sembako kepada masyarakat berupa beras dan minyak goreng.
Politisi asal Gerindra itu menyampaikan hatinya sangat terketuk adanya kelangkaan minyak goreng di beberapa toko serbaguna (toserba), warung, minimarket dan juga di pasar. Untuk itu, dalam reses yang dirangkai memperingati Isro’ Mi’raj tersebut, dia berbagi 200 paket sembako.
Baca Juga : Kasus Tipikor Tulungagung Tanggung Renteng, Praktisi Hukum: Percayakan ke KPK
“Saya prihatin. Dan hal ini senyampang dengan keluhan masyarakat tentang sulitnya mendapatkan minyak goreng” kata Tri Astuti.
Tri Astuti mengatakan minyak goreng salah satu komoditas penting yang dibutuhkan masyarakat setiap harinya. Selain itu, kenaikan harga minyak goreng dan sulitnya mendapatkan barang tersebut dikhawatirkan akan mendorong inflasi secara umum. Akibatnya, akan berdampak pada beberapa sektor seperti industri makanan, rumah tangga dan semua produksi berbahan baku utama minyak goreng.
“Harus ada pemantauan lapangan yang terkait pendistribusian dan harga tertinggi yang telah ditetapkan pemerintah,” tambahnya.
Astuti menceritakan, dirinya pernah mengalami saat belanja di salah satu toserba di Tuban, banyak rak kosong dan hanya diperbolehkan membeli minyak goreng dan gula dibatasi maksimal 1 kg. Namun, ada penjualan di medsos yang menawarkan harga murah hingga pada akhirnya terkumpul dengan jumlah yang akan dibagikannya.
“Alhamdulillah, akhirnya bisa sedikit membantu masyarakat dalam hari peringatan Isro’ Mi’raj ini," tandasnya.
Saat reses di Desa Kebomlati, Kecamatan Plumpang, Tri Astuti mendapatkan keluhan tentang penyaluran bansos tahun 2022 yang disalurkan PT Pos Indonesia dalam bentuk uang tunai yang dimaksudkan untuk percepatan dan agar segera bisa dimanfaatkan masyarakat sesuuai kebutuhan. Namun, di lapangan, di antara KPM yang tadinya menerima, ada yang tidak menerima di pencairan kali ini. Sementara agen warung tidak dilabatkan dalam melayani KPM.
“Hal ini akan segera kami klarifikasikan dalam rapat kerja dengan Dinas Sosial P3A dan PMD” pungkas Tri Astuti.