JATIMTIMES - Beredar video di YouTube pria bernama Guntur Romli membahas azan yang saat ini sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat. Bahasan itu mengerucut kepada Menteri Agama Gus Yaqut Cholil hingga Gus Sugik Nur.
Dalam video tersebut, Guntur Romli mengatakan bahwa Menteri Agama Gus Yaqut Cholil tidak pernah melecehkan azan. Namun pembicaraan Gus Yaqut disebut dengan sengaja dipelintir dengan jahat.
Baca Juga : Wacana Penundaan Pemilu Ramai Diperbincangkan, KPU: Hari dan Tanggal Sudah Ditetapkan
“Roy Suryo mengakui kalau Gus Yaqut tidak menyebut kata azan dalam video yang sedianya mau dijadikan sebagai barang bukti,” ungkap Guntur Romli.
Dalam hal ini, gerakan Pemuda Ansor melalui lembaga bantuan hukumnya telah melaporkan Roy Suryo kepada Polda Metro Jaya dengan dugaan penyebaran berita bohong, fitnah dan kebencian yang menyinggung soal sara dan pencemaran nama baik.
“Kita pun berharap agar polisi segera memproses roy suryo. Tindakan itu telah membuat kegaduhan dan fitnah terhadap Gus Yaqut,” kata Guntur Romli.
Tindakan Roy Suryo yang disebut memelintir pernyataan Menteri Agama dan menggiring opini jahat soal tuduhan penodaan agama menurut Guntur ibarat memantik api. Setelahnya apinya menyalah-nyala kemudian menciptakan kebakaran di mana-mana.
“Yang buat saya heran, mereka yang bikin fitnah Menteri Agama, melecehkan azan, kemudian membuat aksi-aksi hingga pelecehan tapi tidak ada yang keberatan dan protes kepada Sugik Nur. Mantan sales pembalut yang disebut ustaz tapi tidak hafal huruf hija'iyyah dan ngaku sebagai gus Nur. Bukan alumni pesantren tapi alumni penjara selama 10 bulan karena ujaran kebencian,” beber Guntur.
Baca Juga : Teganya Polisi Pangkat AKBP Perkosa Pembantu, Korban Masih SMP
Kata Guntur, Sugik Nur lebih terhormat menjadi sales pembalut daripada seperti sekarang yang ia sebut sebagai sales fitnah dan ujaran kebencian. Karena menurutnya, masuk penjara tak membuat Sugik Nur jera, malah merajalela.
“Terbaru di kanal YouTube dia selain memfitnah menteri agama, juga membuat contoh yang melecehkan azan. Mencampur adukkan antara bacaan takbir dan syahadat dengan gonggongan anjing,” kata Guntur.
“Jadi kalau mau contoh yang nyata, yang melecehkan azan, itu yang dilakukan sugik Nur yang merupakan bagian dari gerombolan yang kini memfitnah menteri agama. Karena itu gerombolan yang memfitnah menteri agama, jangankan mengecam, keberatan pada kelakuan sugik Nur saja tidak ada. Karena tujuan mereka memang bukan bela azan, bukan bela islam, tapi menghambur-hamburkan nafsu kebencian dengan fitnah dan pelecehan terhadap menteri agama,” papar Guntur menegaskan.