JATIMTIMES - Pj Sekda Trenggalek Andriyanto buka Focus Group Discussion (FGD) persiapan pengembangan desa wisata Kabupaten Trenggalek tahun 2022. Dalam kegiatan ini, Andriyanto mengajak 35 pengelola desa wisata lebih banyak berinovasi.
Pihaknya berharap pengembangan desa wisata ke depannya tidak hanya mengandalkan estetika saja, melainkan juga memberikan sentuhan teknologi informasi. Pasalnya saat ini industri informasi sudah berkembang sangat pesat.
Baca Juga : Kontrak Penerbangan Sumenep-Banyuwangi hingga Desember 2022, Ini yang Diharapkan Kedua Pemda
"Kita sekarang hidup di zaman teknologi informasi. Tidak hanya revolusi industri digital 4.0 lagi melainkan sudah masuk revolusi industri digital 5.0. Pengelola desa wisata harus mau bermimpi tinggi dan terus berinovasi," ucapnya usai membuka FGD di Agro Park Trenggalek, Selasa (1/3/2022).
Pihaknya juga menuturkan bahwa mengenalkan suatu yang sudah ada bukan perkara mudah. Pasalnya masyarakat lebih dulu mengenal mereka. Oleh karena itu, harus ada inovasi tambahan agar apa yang ditawarkan memiliki nilai lebih.
"Kata kuncinya adalah inovasi, jadi tidak harus gagasan baru, yang lama diperbaiki itu juga inovasi. Yang terpenting jangan sampai bersaing dengan yang sudah ada. Satu lagi perbanyak buat gagasan-gagasan yang bisa diimplementasikan," tuturnya.
Salah satu pejabat di lingkup Pemprov Jatim ini juga menegaskan bahwa inovasi bukan hanya sekedar hal yang baru yang tidak tahu sama sekali tujuannya. Menurutnya, bagian terpenting adalah bagaimana caranya desa wisata bisa mengoptimalkan teknologi informasi untuk kemaslahatan umat.
"Seharusnya Desa Wisata itu lebih memberikan manfaat, yang dibangun jangan hanya estetika saja. Tapi bisa mampu lebih peduli terhadap anak, ramah perempuan. Atau ada ekologi bagi orang bisa lebih sehat ketika pengunjung pergi ke sana. Ini yang kita harapkan," lanjut penjabat Sekda itu.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek Sunyoto menambahkan, kegiatannya kali ini merupakan langkah awal memulai proses mendampingi desa wisata tahun 2022.
Baca Juga : Seleksi Sekda Bondowoso, Pengamat Kebijakan Publik Ingatkan Pansel soal Sosok yang Sadar Politik
"Jadi hari ini yang paling penting adalah menyamakan persepsi, tentang konsep desa wisata itu apa. Setelah itu, seperti motivasi dari bapak penjabat Sekda tadi, ada pemikiran yang memang kita harus mengubah itu," imbuhnya.
Menurutnya saat ini sudah tidak zamannya down up (menggantungkan cita-cita dari bawah) melainkan start up (meletakkan cita-cita dari mimpi yang tinggi). Dengan begitu akan ada upaya keras untuk meraih sebuah konsep yang namanya desa wisata.
"Kami berharap seluruh stakeholder dan masyarakat yang ada di desa wisata itu kompak. Kekompakan ini yang akan menjadikan sebuah desa biasa menjadi desa wisata. Seperti kata pak Sekda tadi, harus ada kolaborasi pentahelik. Yakni pemerintah desa, masyarakat, pengusaha, akademisi dan juga tidak lupa media," pungkas Sunyoto.