JATIMTIMES - Tahapan seleksi terbuka Sekda Bondowoso tak lama lagi akan memasuki pengumuman tiga besar, yakni pada Kamis 3 Maret 2022. Rabu 2 Maret besok, mulai tahapan tes paparan makalah dan sesi wawancara atau uji gagasan.
Pengamat kebijakan publik sekaligus dosen di Universitas Jember (UNEJ), Moeroe Supranoto mengatakan, tiga pertimbangan harusnya diambil oleh tim Pansel dalam menentukan tiga besar calon Sekda Bondowoso. Sebab nantinya Sekda Bondowoso akan menjabat sebagai Pj Bupati sekaligus menghadapi tahun politik jelang Pemilu dan Pilkada serentak tahun 2024.
Menurutnya beberapa hal yang disebutkan ini di antaranya di luar syarat-syarat yang ditentukan oleh Pansel. "Saya memang tidak mengamati apa saja persyaratan yang harus dipenuhi. Tetapi saya hanya mengatakan, mungkin di luar itu," paparnya.
Menurut dia, secara umum Sekda harus mempunyai pengetahuan dan kapasitas yang sifatnya umum dan khusus. Terutama dalam pengelolaan organisasi pemerintahan.
Menurutnya, sekda yang baik seharusnya sosok yang memang mengetahui seluk beluk organisasi pemerintahan. "Di hampir semua sektor dan bidang," imbuh dia.
Namun kemampuan itu tidak harus orang internal. Sebab bisa saja orang eksternal mempunyai kemampuan dan kapasitas untuk itu. Ini berguna untuk pengambilan keputusan yang bersifat teknis atau prosedural. "Misalnya saya orang Jember tapi saya mengetahui seluk beluk organisasi pemerintahan di hampir semua bidang dan sektor di tingkat kabupaten. Nah itu sangat berguna bagi saya kalau menjalankan peran sebagai Sekda," paparnya.
Adapun kriteria kedua, harus mempunyai kemampuan mengambil keputusan nonteknis. Yaitu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan teknik politik. "Dia harus sadar politik tetapi tidak bermain politik," jelas dia.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNEJ mengatakan, bahwa kapasitas yang nomor dua ini memang tidak mudah.
Adapun yang dimaksud dengan sadar politik, yakni bisa memetakan aktor-aktor politik. Serta sadar bahwa setiap keputusan tidak mungkin bisa memuaskan semua orang. "Karena tidak seseorang pun yang mampu menyenangkan semua pihak. Itu namanya sadar politik," paparnya.
Adapun yang dimaksud tidak bermain politik, yaitu ketika mengambil keputusan harus betul-betul netral dari kepentingan aktor atau pelaku politik. "Orientasi utama yang harus ia lakukan nanti adalah sukses Pemilu, khususnya sukses Pilkada, sukses pemerintahan. Demi kepentingan masyarakat," terangnya.
Kemudian ketiga, tentunya hal ini lebih sulit, yaitu menghindarkan diri dari kepentingan politik praktis, apalagi menjelang pesta demokrasi Tahun 2024 mendatang. "Sekda harus menguasai tiga kapasitas itu," imbuh dia.
Pihaknya menduga bahwa kapasitas kedua dan ketiga di atas tidak disebutkan dalam persyaratan untuk menjadi Sekda. "Dugaan saya yang disebutkan adalah kapasitas yang pertama," imbuh dia.
Berdasarkan pengumuman beberapa waktu lalu, ada 11 pelamar dalam seleksi terbuka Sekda Bondowoso. Dari 11 itu, dua di antaranya ASN asal luar kabupaten yaitu Situbondo dan Lumajang.
