JATIMTIMES - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berjanji untuk tetap tinggal di ibu kota Kiev, meski saat ini situasi di negara tersebut sangat mencekam. Diketahui Rusia mulai meluncurkan invasi skala penuh ke negaranya sejak Kamis (24/2/2022).
Rusia meluncurkan invasi melalui darat, udara dan laut menyusul deklarasi perang oleh Presiden Vladimir Putin. Dikutip dari Reuters, diperkirakan lebih dari 100 ribu penduduk Kiev kini engungsi saat ledakan dan tembakan mengguncang kota-kota besar.
Baca Juga : Tahun 2022, 7.724 Desa di Jatim dapat Dana Desa Rp 7,7 Triliun
Pada pagi ini, Jumat (25/2/2022) Zelensky mengumumkan ada 137 orang tewas dan ratusan lainnya terluka karena serangan tersebut.
Pejabat AS dan Ukraina mengatakan Rusia bertujuan untuk merebut Kiev dan menggulingkan pemerintah, yang dianggap Putin sebagai boneka Amerika Serikat (AS).
Pasukan Rusia juga mengklaim sudah merebut bekas Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl di utara Kiev saat mereka menerobos masuk sepanjang rute terpendek dari Belarus ke utara ke ibu kota.
Bahkan, Zelenskiy mengaku dirinya sudah diincar oleh Rusia dan dijadikan target nomor 1.
"(Musuh) telah menandai saya sebagai target nomor satu," ujar Zelenskiy.
"Keluarga saya adalah target nomor dua. Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politik dengan menghancurkan kepala negara," kata Zelenskiy.
"Saya akan tinggal di ibu kota. Keluarga saya juga di Ukraina," tegas Zelenskiy lagi.
Baca Juga : Tangis hingga Ketakutan Warga Ukraina yang Negaranya Diserang Rusia, WNI Diimbau Berlindung di KBRI
Putin sebelumnya mengatakan Rusia sedang melakukan operasi militer khusus untuk menghentikan pemerintah Ukraina melakukan genosida terhadap rakyatnya sendiri - sebuah tuduhan yang disebut Barat tidak berdasar.
Presiden negara Beruang Merah tersebut bahkan mengatakan Ukraina merupakan negara tidak sah yang tanahnya secara historis milik Rusia.
Hingga Jumat siang waktu Indonesia, Rusia masih terus menyerang sejumlah titik di Ukraina. Setidaknya muncul 3 ledakan besar terdengar di Kiev karena serangan rudal jelajah dan rudal balistik
Sementara pos perbatasan di Zaporizhzhya juga diserang dan menewaskan beberapa pasukan.