JATIMTIMES - Warga Kabupaten Lumajang banyak yang terserang Demam Berdarah. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang menyebutkan, saat ini sudah ada 32 warga Lumajang yang terjangkit Demam Berdarah yang disebabkan makin berkembangnya populasi nyamuk aedes aegypti.
"Saat itu, yang terpapar ada 30 orang. Sedangkan tambahan 2 kasus terjadi di pertengahan bulan Februari," beber Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang dr. Bayu Wibowo Ignasius, Kamis (24/2/2022).
Baca Juga : Urusi Hutang Korban Erupsi Gunung Semeru, Bupati Lumajang akan Bicarakan dengan Perbankan
dr. Bayu Wibowo Ignasius menjelaskan ketika musim hujan populasi nyamuk aedes aegypti akan meningkat. Ini karena banyaknya genangan air karena curah hujan yang tinggi.
Pasca kejadian 32 orang terserang Demam Berdarah, Dinkes Lumajang menerjunkan petugas fogging di wilayah-wilayah yang terjangkit.
Akan tetapi cara ini rupanya kurang efektif untuk mencegah penularan. Sebab, asap fogging rupanya hanya membunuh nyamuk dewasa. Sedangkan, jentik nyamuk masih tetap bisa tumbuh. "Nyamuk ini juga bisa bersarang di air yang sangat jernih," kata dr. Bayu.
Dikatakan juga tanaman yang bisa menampung air, kaleng bekas dan panci bekas yang ada di pinggir rumah, bila hujan turun, pasti tempat-tempat itu akan terisi air dan bisa menjadi tempat berkembangnya nyamuk jenis ini.
Baca Juga : Leukimia Cukup Mematikan, Kenali dan Deteksi Dini Menyeluruh, Ini Edukasinya
dr. Bayu Wibowo Ignasius berharap, jika ada barang bekas yang berserakan di pekarangan rumah, segera dipendam, karena barang bekas tersebut akan menjadi sarang utama bagi nyamuk Demam Berdarah Dengue.
"Ya, harapan kami kepada masyarakat, apa bila melihat atau membuang bekas makanan atau pun kaleng, segera di pendam, guna mengantisipasi penyebaran DBD," ujarnya.