JATIMTIMES - Seiring dengan tren peningkatan kasus Covid-19 di Kota Malang, cukup mempengaruhi keterisian tempat isolasi terpusat (isoter) dan Rumah Sakit (RS) rujukan. Setiap harinya, silih berganti okupansi untuk layanan isolasi bagi pasien Covid-19 terbilang mulai penuh.
Per hari ini (Selasa, 22/2/2022) saja, keterisian bed di isoter SKB Pandanwangi sudah mencapai 39 pasien. Kemudian, untuk rumah sakit rujukan Covid-19 RSUD Kota Malang sudah terisi 15 dan Rumah Sakit Lapangan (RSL) Idjen Boulevard hanya tersisa 12 bed saja.
Baca Juga : Antisipasi Penimbunan, Polres Malang Cek Gudang Penyimpanan Minyak Goreng
Karenanya, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang memberikan layanan perawatan bagi pasien Covid-19. Khususnya bagi pasien kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) untuk diprioritaskan menjalani isolasi mandiri (isoman).
Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko mengatakan, dalam hal ini pemerintah daerah juga tetap akan melakukan pemantauan dan layanan perawatan yang optimal bagi pasien yang menjalani isoman. Salah satunya, pasien bakal menerima layanan tele medicine.
"Masyarakat tenang, karena kebijakan pemerintah bagaimana pasien isoman itu bisa lebih dilakukan dengan baik. Sehingga tele medicine dan persiapan obat-obatan oleh pemerintah akan dijamin," ujarnya.
Bung Edi (sapaan akrabnya) ini menambahkan, nantinya seluruh fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) di Kota Malang saling membantu menjamin perawatan bagi para pasien isoman. Termasuk, dimungkinkannya penambahan untuk isoter mengantisipasi gelombang kenaikan kasus Covid-19.
"Rumah sakit, klinik, puskesmas termasuk tenaga medis di tingkat kota akan membantu. Ini terus kita siapkan. Kemudian, langkah lainnya juga persiapan untuk isoter. Jikalau gelombang ini betul-betul naik," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang dr Husnul Muarif mengungkapkan, layanan tele medicine ini sebagai salah satu cara memberikan pengawasan dalam penanganan pasien Covid-19 yang menjalani isoman. Seperti, pemantauan kondisi pasien melalui chat WhatsApp. Termasuk, dalam hal konsumsi obat pasien Covid-19 yang menjalani isoman.
Baca Juga : Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Hari Ini 39 Pasien Jalani Perawatan di Isoter SKB
"Tele medicine kan fungsinya pengawasan dan monitoring klinis. Nah, itu progresnya setiap hari terpantau dari petugas puskesmas wilayah setempat," ungkapnya.
Saat ini, dari lonjakan kasus Covid-19 di Kota Malang, dikatakan Husnul, ada sebanyak 2.332 pasien yang menjalani isoman di rumah. Kemudian, yang dalam pemantauan tercatat sebanyak 2.792 pasien.
Nantinya, dari daftar tersebut, para pasien isoman yang memiliki keluhan, bisa secara langsung menghubungi puskesmas setempat. Sedangkan, berkaitan dengan obat yang dikonsumsi para pasien isoman, disesuaikan dengan resep dokter yang menangani.
Namun, bila belum memiliki obat yang bersangkutan dapat meminta kepada puskesmas setempat dan akan diantarkan ke rumah pasien isoman. "Jadi itu bisa dikomunikasikan dengan petugas kesehatan. Nanti akan obatnya akan diantarkan, tentu tidak akan sampai masuk rumah. Ditempatkan di depan rumah dengan menjaga protokol kesehatan," pungkasnya.