free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Aksi Solidaritas Wadas, Puluhan Mahasiswa Demo di Kantor DPRD

Penulis : Muhamad Muhsin Sururi - Editor : A Yahya

22 - Feb - 2022, 23:32

Placeholder
Aksi mahasiswa di depan Kantor DPRD Tulungagung. Selasa, 22/2/2022. (Foto: Muhsin/TulungagungTIMES)

JATIMTIMES - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tulungagung mendatangi kantor DPRD, Selasa (22/2/2022) sore. 

Kedatangan sekelompok aktivis mahasiswa menyuarakan tentang solidaritas wadas. Tampak sejumlah sejumlah atribut aksi antara lain keranda mayat, spanduk bertuliskan Tulungagung tanda pentung!!! Solidaritas Wadas dengan hastag PMIIbersamawadas, dan spanduk bertuliskan ekologi kenapa lagi.

Baca Juga : Prosesi Yudisium Kampus di Malang Ini Unik, Para Pesertanya Pakai Baju Adat Daerah

Salah satu orator aksi dengan lantang mengecam adanya aksi represif dari aparat penegak hukum terhadap masyarakat Wadas. Aksi demo juga diwarnai dengan pembacaan puisi-puisi kritik pemerintah, dan lagu-lagu yang juga bernuansa kritik. Dan saat ini aksi mahasiswa itu masih berlangsung.

Sebelumnya, aksi solidaritas juga dilakukan oleh Aliansi Suara Rakdjat (Asuro) Malang yang terdiri dari 17 lembaga. Mereka menggelar aksi solidaritas #SaveWadas di depan Balai Kota Malang, Senin (14/2/2022). 

Dalam aksi solidaritas #SaveWadas tersebut, massa aksi yang berjumlah ratusan orang itu meminta pihak kepolisian menarik tuntas tindakan represif aparat yang mengakar di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. 

Pasalnya, di kawasan Desa Wadas akan dilakukan penambangan batu andesit. Di mana batu andesit tersebut akan digunakan bahan material pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bener yang terletak di Desa Guntur, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo. 

Rencana penambangan batu andesit untuk material pembangunan PSN Bendungan Bener pun ditolak oleh mayoritas warga Desa Wadas. Bentrokan pun tidak terhindarkan ketika ratusan polisi menggunakan persenjataan lengkap dengan dalih melakukan pendampingan pengukuran tanah. 

Alhasil sebanyak 64 warga Desa Wadas pun sempat diamankan di Polres Purworejo karena dianggap sebagai provokator dalam penolakan penambangan batu andesit di Desa Wadas. 

Baca Juga : Polres Blitar Tangkap Maling Motor Kambuhan dari Desa Tingal

Saat diamankan, juga sempat terjadi saling dorong antara warga dengan aparat kepolisian dan diduga terjadi tindakan represif yang dilakukan oleh aparat kepolisian kepada warga Desa Wadas yang menolak pengukuran lahan untuk penambangan batu andesit. 

Penolakan yang dilakukan oleh warga Desa Wadas ini disebabkan mayoritas warga tidak ingin ekosistem alam dan mata air di kawasan Desa Wadas rusak akibat penambangan batu andesit. 

Namun selang sehari, atas desakan warga dan masyarakat luas, akhirnya Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi memerintahkan jajarannya untuk membebaskan 64 warga Desa Wadas pada hari Rabu (9/2/2022). 

Atas peristiwa di Desa Wadas tersebut, perwakilan Asuro Malang yakni Nurcholis Mahendra menyampaikan enam poin yang menjadi tuntutan bersama dari 17 lembaga yang tergabung dalam Asuro Malang. 


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Muhamad Muhsin Sururi

Editor

A Yahya