JATIMTIMES - Kelangkaan minyak goreng di Tulungagung, diyakini akan segera berakhir. Pasalnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah melakukan monitoring di Jawa Timur dan akan menggelontorkan minyak goreng di toko-toko untuk mengatasi kelangkaan yang sudah cukup lama terjadi.
"Orang kementerian saat ini masih di Jawa Timur, akhir bulan ini semua pasar akan dibanjiri minyak goreng untuk mengatasi kelangkaan," kata Nur Laili, Kabid Perdagangan pada Disperindag Kabupaten Tulungagung, Senin (21/02/2022).
Baca Juga : Derby Jatim Hadapi Persebaya, Arema FC Tanpa Carlos Fortes
Untuk pedagang yang telah memiliki stok lama dan saat ini menjual dengan harga tinggi, akan kehilangan pangsa pasarnya dengan sendirinya jika droping minyak ini sudah dilakukan.
"Untuk penjualan harus tetap mengikuti harga yang diberlakukan pemerintah. Jika masih menggunakan harga mahal, justru bisa dianggap pelanggaran oleh satgas pangan," ujarnya.
Pihak Disperindag Kabupaten Tulungagung sendiri menurut Laili telah sering melakukan sosialisasi ke pedagang agar menjual harga sebagaimana ditetapkan oleh pemerintah melalui peraturan Kemendag.
Sebelumnya, Kepala Dinas Industri dan Perdagangan (Disperindag) Tri Hariadi mengakui masih langkanya minyak goreng diterapkan syarat pembelian bukti vaksin dan fotocopy Kartu Keluarga (KK) saat belanja di toko modern.
"Iya, itu sesuai arahan dari Propinsi supaya bisa merata," kata Tri Hariadi, Minggu (20/02/2022) melalui pesan WhatsApp.
Syarat itu diberikan agar tidak terjadi aksi borong dari masyarakat, mengingat adanya panic buying dalam waktu belakangan ini.
"(Agar) tidak terjadi aksi borong," jelasnya.
Baca Juga : Rp 13 Miliar Bakal Digelontorkan Pemkot Batu Tahun Ini, Untuk Mengentaskan Kemiskinan
Lebih lanjut, Hariadi memastikan identitas berupa kartu keluarga yang diberikan ke toko modern akan tetap akan karena digunakan hanya sementara atau selama minyak goreng langka saat ini.
"Aman, hanya digunakan saat kondisi minyak yang masih sulit," pungkasnya.