JATIMTIMES - Peristiwa penembakan yang dialami oleh siswa laki-laki dari salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Malang yakni MAM (17) yang masih duduk di bangku kelas 11 atau kelas dua membuat geger warga Kota Malang.
Pasalnya, kejadian yang menimpa MAM (17) tersebut terjadi pada Minggu (21/2/2022) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Di mana pada saat itu MAM sedang makan bakso bersama saksi mata yakni RK (20) dan beberapa teman lainnya.
Baca Juga : Gondol Kabel di Jember, Karyawan Kopegtel PT Telkom Lumajang Diringkus Polisi
RK menjelaskan kronologi penembakan yang dialami korban. Mulanya, RK dan MAM nongkrong dan ngopi di dua lokasi berbeda. Yakni RK ngopi di kawasan Sudimoro dan MAM di kawasan Stasiun Malang Kota Baru. Namun akhirnya keduanya bertemu di warung kopi kawasan Stasiun Malang Kota Baru.
Kemudian, sekitar pukul 02.30 WIB keduanya mengarah ke jalan pulang. Namun, ketika melintas di trafficlight atau lampu lalu lintas di kawasan Jalan Ahmad Yani, korban mengajak saksi mata untuk makan bakso terlebih dahulu yang akhirnya membuat keduanya berputar arah.
Lalu, korban sempat kencing terlebih dahulu di dekat jembatan kecil di lokasi kejadian. Beberapa lama kemudian terdapat pengendara sepeda motor laki-laki dan perempuan yang menggunakan sepeda motor Yamaha Aerox bertanya kepada RK.
"Agak lama ada dua orang cewek dan cowok datang dan tanya, 'mas ada mainan (balap) ta?' saya jawab kami habis ngopi, mau makan bakso, jadi nggak ngerti," ujar RK kepada JatimTIMES.com, Senin (21/2/2022).
Kemudian tidak berselang lama, korban yang seusai kencing di bawah jembatan lalu muncul dan sempat berbincang dengan terduga pelaku yang melakukan penembakan.
"Nggak selang lama, pelaku menodongkan pistol. Aku nggak tahu dia ngomong aneh-aneh atau gimana. Tapi kemudian korban lari dan minta tolong bilang ditembak, korban ditolong tukang bakso," jelas RK.
RK yang di lokasi kejadian bersama delapan temannya termasuk korban dengan mengendarai lima sepeda motor matic tersebut sempat berusaha untuk mengejar terduga pelaku. Namun, RK bersama rekan-rekannya sempat menjadi sasaran tembak terduga pelaku.
"Itu ada empat tembakan. Dua kali kearah korban, satu ke arah korban dan tembakan kedua korban berhasil lari. Kemudian pelaku sempat menembakkan dua tembakan ke arah bawah anak-anak yang mendekat," ujar RK.
Setelah terduga pelaku yang mengendarai sepeda motor Yamaha Aerox melepaskan tembakan ke korban dan teman-temannya, terduga pelaku melarikan diri. Kemudian RK pun bersama teman-temannya sempat mengejar dan berpencar untuk mencari terduga pelaku ke arah Wendit, Kayutangan dan Jalan Soekarno-Hatta (Suhat). Namun, terduga pelaku tidak berhasil ditemukan.
Baca Juga : Remaja SMK Jadi Korban Penembakan OTK, Polisi sebut Diduga Ada Dua Orang Pelaku
Di lain sisi korban yang mengalami luka tembak di bagian dada sebelah kiri pun meronta kesakitan. Akhirnya, dengan kondisi darah yang terus mengucur, korban sempat dibawa menuju arah Jalan Soekarno-Hatta untuk mencari klinik yang masih buka, namun tidak ada yang buka.
"Lalu dihubungi orang tuanya dan teman saya ambil mobil dulu kemudian dibawa ke RSSA (Rumah Sakit Saiful Anwar)," ujar RK.
Saat terjadi penembakan, RK mengamati pistol yang digunakan oleh terduga pelaku. Yakni berwarna hitam dan tidak terdengar seperti suara senjata api (senpi). Menurutnya, terduga pelaku bukanlah aparat kepolisian, karena sepertinya para terduga pelaku masih berusia remaja beranjak ke dewasa.
"Kita nggak sempat foto plat motornya, tapi kami yakin dia orang Malang, karena logatnya kayak orang Malang," tutur RK.
Sementara itu, RK pun juga menyebutkan beberapa ciri-ciri terduga pelaku penembakan yang beraksi dan menyerang korban beserta teman-temannya.
"Saya lihatnya itu yang nembak pakai hoddie hitam, pakai penutup hoddie, nggak maskeran. Dia kulitnya kuning, rambut pendek, kayaknya sekitar 23 tahunan, kayak beranjak dewasa. Ceweknya pakai masker, hoddie hitam juga dan kuplukan," pungkas RK.