free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Dewan Kesenian Berharap Makam Tan Malaka Bisa Menjadi Destinasi Wisata di Kabupaten Kediri

Penulis : Eko Arif Setiono - Editor : A Yahya

21 - Feb - 2022, 23:14

Placeholder
Ketua DK4 Kabupaten Kediri saat ziarah ke Makam Tan Malaka. (eko arif s/Jatimtimes)

JATIMTIMES - Siapa yang tidak mengenal Tan Malaka? Tan Malaka merupakan sosok yang cukup "misterius" dalam sejarah Indonesia. Tan Malaka dikenal sebagai tokoh pergerakan, pemikir, sekaligus filsuf yang juga salah satu tokoh founding fathers bangsa Indonesia. 

Hari ini, Senin Pon 21 Februari 2022 adalah 73 tahun lalu, Tan gugur di Bumi Kediri tepatnya di Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri.

Baca Juga : 10 Hotel dan Resto di Kota Malang Terganjal Proses Sertifikasi Halal

Untuk mengenang perjuangan Tan Malaka, Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DK4) menggelar refleksi dan doa bersama di Makam Tan Malaka di Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri.

“Keputusan Presiden (KEPPRES) Nomor 53 Tahun 1963 berisi tentang penetapan Tan Malaka sebagai pahlawan kemerdekaan. Ini sudah final tidak bisa dipungkiri. Oleh karena jasa-jasa beliau yang cukup besar bagi Bangsa Indonesia , maka seharusnya masyarakat Kediri lebih mengenal beliau,” kata Imam Mubarok sapaan akrab Gus Barok, Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri.

Ditambahkan Gus Barok, selain lebih  mengenal,  diharapkan Pemerintah Kabupaten Kediri juga harus ambil bagian dalam mengenalkan Tan Malaka sebagai sosok pejuang kemerdekaan  dan bisa menjadikan makam Tan Malaka sebagai destinasi wisata.

“Alhamdulillah hari ini DK4 melakukan refleksi dan doa bersama bersama sejumlah mahasiswa dan beberapa kawan media. Semoga ini bisa menjadi pemicu dimulainya pengenalan, dimana Tan adalah tokoh penting Bangsa Indonesia  yang gugur dan dimakamkan di Selopanggung Kediri,” imbuhnya.

Tan Malaka yang dijuluki sebagai Bapak Republik adalah pucuk penghulu (raja) di kampungnya, Nagari Pandam Gadang, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat.

Baca Juga : Bupati Blitar Kukuhan Pengurus OPOP, Dorong Pesantren Ikut Majukan Perekonomian Daerah

“Posisi Tan Malaka sangatlah fital dan penting bagi kaumnya sendiri. Di wilayah adat dia membawahi 142 niniak mamak atau kaum, di Kelarasan Bungo Setangkai (tiga nagari: Pandam Gadang, Suliki, dan Kurai),” tegas Gus Barok.

Tan Malaka bergerilya bertahun-tahun dan melakukan gerakan bawah tanah dalam perjuangan revolusi melawan penjajah asing di bumi Nusantara.

“Tan Malaka adalah sosok yang tak henti-hentinya turut mendesain program-program aksi massa revolusi untuk melawan kaum kolonial. Hampir seluruh tokoh pergerakan revolusi untuk melawan kolonial, tak terkecuali Bung Karno, pernah “berguru” kepadanya soal gerakan revolusi. Namun, nasib Tan Malaka justru berakhir tragis karena ia mati di ujung senjata tentara republik yang ia bela. 


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Eko Arif Setiono

Editor

A Yahya