JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten Blitar tak henti-hentinya berupaya menggeliatkan perekonomian daerah dengan menggerakkan berbagai sektor termasuk di antaranya lembaga pondok pesantren. Menggeliatkan ekonomi melalui pondok pesantren dilakukan Pemkab Blitar melalui program One Pesantren One Product (OPOP).
Program OPOP adalah program yang dilaksanakan Pemkab Blitar bersama-sama dengan pondok pesantren. Program OPOP di Kabupaten Blitar mendapat dukungan penuh dari seluruh pondok pesantren. Tim Penguatan dan Pengembangan OPOP Kabupaten Blitar dikukuhkan oleh Bupati Blitar Rini Syarifah di Wisata Edukasi Kampung Coklat pada Senin (21/2/2022). Kepengurusan OPOP Kabupaten Blitar diketuai Sekda Izul Marom dan Ketua Harian dijabat Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Khusna Lindarti.
Baca Juga : Sejumlah Pos Anggaran Pemkab Malang Disorot KPK, Bupati Sanusi: Harus Dievaluasi
Dalam sambutannya, Bupati Blitar Rini Syarifah berharap seluruh yang terlibat dalam program OPOP di Kabupaten Blitar harus memiliki rasa tanggung jawab, rasa peduli dan rasa berjuang untuk mewujudkan program yang disusun. Dirinya optimis bila program OPOP dijalankan dengan benar akan dapat berdampak positif terhadap kemajuan perekonomian di Kabupaten Blitar.
‘’Saya yakin dengan dukungan semua pihak dan sinergitas yang baik maka pasti pogram OPOP di Kabupaten Blitar berjalan sukses dan terwujud pesantren yang berdaya secara ekonomi,’’ kata Mak Rini.
Mak Rini menegaskan, sebagai lembaga yang berakar dari masyarakat, tantangan pondok pesantren saat ini tidak hanya paham dibidang agama saja. Pesantren juga dituntut memiliki ketrampilan dan berjiwa entrepreneurship.
Data dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blitar, jumlah pondok pesantren di Kabupaten Blitar ada sebanyak 183. Menurut Mak Rini, jumlah tersebut adalah potensi yang harus dioptimalkan.
‘’Saya berharap pesantren dapat menjadi lembaga otonom,mandiri, tangguh dan memiliki usaha dari hulu hingga hilir. Melalui program OPOP ini saya mendorong agar pesantren bisa mengembangkan diri di berbagai sektor usaha.Baik itu sektor produksi,konsumsi,pemasaran,jasa maupun keuangan.Usaha mandiri yang dirintis dan dikembangkan pesantren sejatinya diorientasikan seluruhnya bagi kemaslahatan pesantren dan masyarakat,’’ kata Mak Rini.
Kehadiran program OPOP diharapkan akan menjadi salah satu pilar kuat dalam perekonomian di Indonesia, termasuk di Kabupaten Blitar. Agar program ini berjalan baik, Mak Rini berharap dukungan dan kerja keras semua pihak ,baik itu lingkungan pesantren, perangkat daerah terkait dan masyarakat.
‘’Saya yakin program OPOP yang bertujuan untuk menciptakan kemandirian umat melalui para santri ,masyarakat dan pondok pesantren di Kabupaten Blitar akan berjalan sukses. Nantinya saya berharap perangkat daerah terkait untuk bersama-sama menyelaraskan satu visi, satu tujuan dalam rangka menyukseskan program OPOP di Kabupaten Blitar sekaligus melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaannya secara periodik,’’ tukas orang nomor satu di Kabupaten Blitar.
Di kesempatan yang sama, Sekda KabupatenBlitar sekaligus Ketua Tim Penguatan dan Pengembangan OPOP Kabupaten Blitar,Izul Marom, menyampaikan program OPOP mencakup tiga pilar utama.Ketiga pilar itu yakni santriprener,pesantrenpreneur dan sosiopreneur. Tiga pilar ini merupakan instrument program OPOP dalam mengembangkan kewirausahaan di lingkungan pesantren.
Baca Juga : Susun RKPD 2023, Bupati Sanusi Prioritaskan 3 Komponen Pembangunan ini
‘’Pemerintah memiliki tanggung jawab dalam mensupport kemandirian pesantren. Di dalam OPOP ini nanti selain tiga pilar utama juga aka nada bimtek serta pendampingan kewirausahaan dan vocasional. Serta pemberdayaan koperasi di lingkungan pesantren. Dengan koperasi potensi pesantren akan bisa lebih dikembangkan dengan membuka usaha yang dibutuhkan,baik itu sektor produksi, konsumsi,jasa maupun keuangan,’’ungkap Izul.
Agenda Tim Penguatan dan Pengembangan OPOP Kabupaten Blitar dilanjut dengan Workshop OPOP yang diikuti peserta dari OPD terkait dan pengurus pondok pesantren. Acara kali ini juga diisi dengan gelar produk pondok pesantren. Seluruh rangkaian kegiatan berjalan sukses dibawah kendali Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Blitar sebagai penanggung jawab kegiatan.
‘’Marilah kita berpartisipasi aktif memberikan masukan , pemikiran yang kreatif dan inovatif dalam upaya membangun dan memberdayakan potensi sumber daya kita. Khususnya pondok pesantren dan masyarakat Kabupaten Blitar dalam rangka membangun tatanan ekonomi baru,’’ pungkas Bupati Rini Syarifah.
One Pesantren One Product yang kemudian disingkat menjadi OPOP adalah salah satu kegiatan dari program Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.Program ini bertujuan mendorong pemberdayaan pesantren agar mempunyai produk unggulan serta mampu mandiri secara ekonomi.
Kabupaten Blitar menjadi daerah ketiga di Jawa Timur yang mengukuhkan kepengurusan OPOP setelah Kabupaten Gresik dan Kabupaten Mojokerto. Sesuai dengan kebijakan Gubernur Khofifah, program ini akan dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur.
‘’Program OPOP merupakan program unggulan Gubernur Jawa Timur yang harus didukung sebagai upaya pemberdayaan perekonomian berbasis pesantren. Embrio OPOP sudah ada di Kabupaten Blitar, dibuktikan dengan banyak dari pesantren-pesantren yang telah berhasil menciptakan produk kreatif. Kreatifitas dari pesantren ini harus terus menerus dikembangkan untuk kemajuan perekonomian di Kabupaten Blitar,’’ tutup Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Blitar, Khusna Lindarti.(Adv/Kmf)