JATIMTIMES - Kapolres Tulungagung AKBP Handono Subiakto mengingatkan kepada seluruh personelnya untuk bersama-sama melaksanakan penanganan covid-19 sesuai arahan Bapak Presiden. Hal ini dikatakan Kapolres saat apel jam pimpinan di halaman Mako Polres Tulungagung. Senin (21/02/2022) pagi.
“Mari kita bersama-sama melaksanakan penanganan covid sesuai arahan Bapak Presiden, memaksimalkan kembali protokol kesehatan dan optimalisasi vaksinasi," kata AKBP Handono.
Baca Juga : Gerakan Nahdliyin Bersatu Lumajang-Kencong, Deklarasi Cak Imin Capres 2024
Dalam apel, Handono juga mengingatkan kembali kepada personel Polri dan ASN Polres Tulungagung untuk mengantisipasi lonjakan penyebaran covid-19 di Kabupaten Tulungagung. Karena berdasarkan data yang diterimanya, dalam seminggu terakhir ada kenaikan kasus terkonfirmasi covid-19 dan diperkirakan puncaknya di antara akhir Februari dan awal Maret 2022.
Untuk itu, dirinya mengajak semua personil Polri dan ASN Polres Tulungagung untuk mempersiapkan menghadapi lonjakan kasus terkonfirmasi covid-19 yang akan terjadi dalam waktu dekat.
Selain antisipasi lonjakan covid-19, Handono juga mengucapkan terima kasih, karena dalam pengelolaan Kamtibmas maupun kegiatan masyarakat lainnya selama sepekan terakhir dalam keadaan aman dan kondusif. “Secara umum kamtibmas wilayah Kabupaten Tulungagung dan jajaran, selama sepekan dalam keadaan aman dan kondusif," ungkapnya.
Sebagai Kapolres, Handono juga mengingatkan kepada anggotanya agar mempelajari kembali SOP (standar operasional prosedur) tentang penggunaan senjata api dalam melaksanakan tugas di lapangan. “Pelajari kembali SOP tentang penggunaan senjata Api. Kalau tidak membahayakan petugas atau masyarakat jangan sekali-kali menggunakan senjata api," tuturnya.
Baca Juga : Peringatan HSPN, Wali Kota Sutiaji Ajak Anak-Anak Sadar Sampah sejak Dini
Selain SOP penggunaan senjata api, Handono juga meminta agar anggotanya melakukan pengawasan terhadap tahanan, barang bawaan, ruang tahanan serta kesehatan tahanan. Terakhir, Kapolres juga meminta agar anggotanya mengantisipasi beberapa isu yang berkembang di masyarakat diantaranya isu kenaikan minyak goreng, kenaikan telur dan kenaikan harga kedelai.