free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Lingkungan

Ajak Masyarakat Jadikan Sungai Sebagai Beranda Depan,  Banyuwangi Gelar Festival Kaliku Bersih Tahun 2022

Penulis : Nurhadi Joyo - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

19 - Feb - 2022, 00:28

Placeholder
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani melakukan penanaman pohon dalam pembukaan Festival Kaliku Bersih Tahun 2022 di Kawasan Terminal Wisata Terpadu Banyuwangi Nurhadi Banyuwangi Jatim Times

JATIMTIMES - Dengan menggelar Festival Kaliku Bersih Tahun 2022 pemerintah kabupaten (Pemkab) Banyuwangi mengajak semua pihak untuk mengadakan perubahan perilaku mulai dari malu membuang sampah di sungai, peduli menjaga kebersihan dan kesehatan sungai dan menganggap sungai sebagai beranda depan serta memanfaatkan kebersihan sungai dengan menebar ikan secara terkendali untuk mendapatkan manfaat ekonomi.

Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, dalam pembukaan gelaran Festival Kaliku Bersih Tahun 2022 dengan tema Aksi Hari Peduli Sampah Nasional (Kelola Sampah Kurangi Emisi Bangunan Program Kampung Iklim (Proklim) di Kali Bagong sekitar Kawasan Terminal Wisata Terpadu Banyuwangi pada Jumat (18/02/2022).

Baca Juga : PT KAI Daop 8 Surabaya Gandeng Kejari Kota Malang sebagai JPN untuk Selamatkan 9 Aset

Menurut Bupati Ipuk, program yang digelar sebagai salah satu upaya menuju budaya dan pola hidup masyarakat menjadi lebih bersih dan sehat, termasuk di dalamnya dengan mewujudkan lingkungan sungai yang bersih. "Ini merupakan salah satu cara untuk mengubah budaya dan pola hidup bersih dan sehat dan kita dorong dengan berbagai cara," ungkapnya.

Dengan terjadinya perubahan hidup bersih dan sehat akan menimbulkan dampak positif yang luas. "Tidak sekadar pada kebersihan lingkungan saja dampaknya. Dengan lingkungan yang bersih, situasi akan nyaman yang mampu mengundang wisatawan untuk datang. Lalu, muncul aktivitas ekonomi dan seterusnya," terang Ipuk.

Festival Kaliku Bersih perlu dilakukan secara sinergi dan bersama-sama, karena selama ini sebagian masyarakat belum memiliki kesadaran untuk menjaga dan memelihara kebersihan sungai. Oleh karena itu, dengan festival ini diharapkan dapat menggugah kesadaran warga sepanjang sungai mulai hulu sampai dengan hilir untuk terlibat aktif dalam menjaga memelihara dan melestarikan kebersihannya, tambah Bupati Ipuk.

"Kita harus bersama-sama pemerintah, swasta maupun masyarakat untuk bersama menjaga sungai. Tidak mengotori sungai dengan membuang sampah dan limbah serta menjadikan sungai sebagai MCK,"  jelas Ipuk.

Festival Kaliku Bersih merupakan gerakan bersama elemen masyarakat di seluruh kecamatan di Banyuwangi. Mereka bergotong royong membersihkan sungai dari sampah plastik dan sampah non-organik lainnya. "Ini gerakan yang tidak sebatas seremonial saja. Tetapi, akan berjalan secara reguler, terutama dalam mengedukasi warga khususnya yang tinggal di bantaran sungai,"  pungkas Ipuk.

Pembukaan Festival Kaliku Bersih tahun 2022 ditandai dengan penanaman pohon di dekat bantaran Kali Bagong oleh Bupati, Sekda Kabupaten Banyuwangi yang didampingi Asisten dan beberapa pimpinan SKPD. Kemudian dilanjutkan dengan penebaran ribuan bibit ikan di sungai Bagong.

Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi,  Guntur Priambodo menambahkan, gerakan bersih-bersih sungai ini, telah dilakukan secara reguler melalui koordinator sumberdaya air (Korsda) di masing-masing wilayah kerjanya.

"Setiap pekan kita melakukan bersih sungai. Dengan melibatkan seluruh Korsda dan para pengguna air di sepanjang aliran sungai, termasuk kelompok-kelompok tani," terang Guntur.

Baca Juga : PPKM Level 3 Kota Malang, Anak di Bawah Usia 6 Tahun Dilarang Masuk Mal

Sementara itu, menurut Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi Dwi Handayani, menuturkan potensi sampah di Banyuwangi masih cukup tinggi. Berdasarkan data yang ada pada 2021 jumlah sampah sekitar 448 ribu ton per tahun. Dari potensi tersebut, 34 persennya berupa sampah anorganik yang didominasi plastik yang tercatat sekitar 45 persen.

"Sebagian warga membuang sampah plastik ke sungai sehingga mengakibatkan terjadi pencemaran lingkungan sungai bahkan sampai ke kawasan pantai. Inilah yang harus dihentikan. Sebagaimana target yang ditetapkan oleh Bupati, pada 2025 mendatang ada pengurangan 30 persen sampah di Banyuwangi. Selebihnya sekitar  70 persen dapat dikelola dengan baik," ujar Yani.

Sampai saat ini program penanganan sampah di Banyuwangi, DLH melakukan kerjasama dengan sejumlah pihak. Di antaranya dengan lembaga non-government organitation (NGO) Systemiq Lestari Indonesia dalam menangani sampah di sungai dan kawasan pantai di Desa Kedungrejo, Muncar, lanjut Handayani.

"Program yang dimulai sejak 2018 tersebut akan ditingkatkan skalanya. Insyaallah, dalam waktu dekat akan segera dilaunching kerjasama baru yang menyasar sekitar 5 kecamatan," imbuh Handayani.

Selain itu saat ini Pemkab Banyuwangi juga sedang menyiapkan lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk sampah di Banyuwangi. "Kita sedang menyiapkan kajian dan proses administrasinya. Tahun 2023, proses pembangunannya akan segera dimulai," pungkasnya.


Topik

Lingkungan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nurhadi Joyo

Editor

Sri Kurnia Mahiruni