JATIMTIMES – Dinas Perindustrian, Perdagangan (Disperindag) dan ESDM, menggelontorkan 1.800 kemasan 2 liter minyak goreng di kegiatan J-Hur (Jember Hadir Untuk Rakyat) pada Jumat (18/2/2022) di Kecamatan Sumberjambe Jember. Kegiatan ini dilakukan untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng di pasar.
“Pemerintah pada 19 Januari lalu sudah memberlakukan harga minyak goreng dengan 1 harga. Hal ini untuk menyiasati mahalnya minyak goreng. Namun meski demikian, kelangkaan minyak goreng masih saja terjadi, oleh karenanya pada kegiatan J-Hur ini, kami bekerjasama dengan Ritel Alfamart dan Indomaret untuk menggelontorkan 1200 kemasan minyak goreng di pasar tradisional yang ada di Kecamatan Sumberjambe, dan 600 kemasan di lokasi J-Hur,” ujar Kadisperindag dan ESDM Bambang Saputra.
Baca Juga : Pembudidaya Gurami di Tulungagung Dibayangi Harga Pelet yang Terus Naik
Bambang menjelaskan, bahwa selama ini pihak Pemkab Jember bersama dengan jajaran terkait seperti Polres dan Kodim, terus melakukan pemantauan terhadap kelangkaan minyak goreng. Salah satunya adalah melakukan sidak di beberapa gudang dan minimarket serta ritel-ritel yang ada di Jember.
“Beberapa waktu lalu, kami melakukan sidak ke gudang tempat penyimpanan minyak goreng dan mengumpulkan pimpinananya, dan mendapat penjelasan dari para pimpinan, jika ketersediaan minyak goreng sebenarnya ada, hanya saja banyaknya gerai membuat ketersediaanya berbeda-beda, ada yang stoknya cukup, ada yang kosong dan ada yang melimpah,” beber Bambang.
Sedangkan kelangkaan di pasar Tradisional, Bambang menjelaskan, bahwa tidak semua pasar tradisional kehabisan stok minyak goreng, karena pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap 30 pasar tradisional milik Pemkab Jember, namun tidak dipungkiri harga minyak goreng di pasar tradisional harganya lebih tinggi daripada di toko modern.
“Pemkab Jember memiliki 30 pasar tradisional, dari sekian pasar, memang beberapa diantaranya terjadi kelangkaan minyak goreng, namun sebagian pasar masih ada, dan kami terus melakukan pantauan bersama dengan mantri pasar, untuk mengatasi terjadinya kelangkaan minyak goreng,” jelasnya.
Baca Juga : Refocusing Anggaran, Revitalisasi 13 Pasar di Kabupaten Malang Masih Tertunda
Bahkan dalam waktu dekat, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Bulog untuk melakukan operasi pasar di beberapa pasar tradisional yang mengalami kelangkaan minyak goreng, diharapkan dengan adanya operasi pasar ini, kelangkaan minyak goreng bisa teratasi.
“Kemarin kami sudah koordinasi dengan Bulog Jember, dan pihak Bulog sudah menyetujui untuk mendatangkan minyak goreng guna melakukan operasi pasar, cuma saat ini masih menunggu kiriman dari kantor wilayah, jika nanti barangnya sudah datang, kami akan langsung melakukan operasi pasar,” pungkas Bambang.