JATIMTIMES - Longsor di jalan desa Kalibatur yang menutup satu RW dan dua RT, serta berdampak pada 250 Kepala Keluarga atau 400-an jiwa ini sejatinya terjadi sejak Senin (14/02/2022) saat hujan lebat terjadi, mulai siang hingga malam dan bahkan pagi harinya lagi. Namun, baru Rabu (16/02/2022) longsoran yang menutup jalan itu mulai dibersihkan materialnya dengan alat berat.
Bukan tanpa alasan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung mengungkapkan kesulitan yang dihadapi untuk melakukan penanganan.
Baca Juga : Dukung Program Perhutanan Sosial, Bupati Tulungagung: Masyarakat Kembali Miliki Lahan Garapan
"Lokasinya di dalam, kontur tanahnya rawan sekali," kata Kabid Logistik dan Kebencanaan BPBD Kabupaten Tulungagung, saat mengikuti Bupati Maryoto Bhirowo ke lokasi longsor, Rabu (16/02/2022).
Selain kontur tanah yang rawan ambrol, hanya alat berat yang bisa membersihkan material yang menutup akses jalan cor-coran itu. Namun, karena longsor berada di jalan yang cukup jauh dari jalan utama, alat berat kesulitan masuk ke lokasi.
"Alat berat juga tidak serta merta dapat masuk ke lokasi longsor, itupun awalnya sudah datang namun tidak berani bekerja karena masih terjadi hujan yang intens," ungkapnya.
Untuk itu, demi keselamatan bersama Nursono menjelaskan bahwa mengatasi keadaan wilayah rawan perlu dilakukan perhitungan yang matang dan terukur.
"Kegiatan hari ini juga hampir batal karena alat beratnya tidak berani, namun setelah kita lihat cuaca mendukung akhirnya material mulai di bersihkan untuk membuka akses jalan yang tertutup," ujarnya.
Seperti diketahui, Bupati Tulungagung Maryoto Bhirowo, Kapolres AKBP Handono Subiakto, Camat Kalidawir Mundiyar dan jajaran pejabat terkait datang ke lokasi untuk melihat langsung pembukaan jalan menggunakan alat berat itu.
"Ini jalan desa yang longsor karena curah hujan tinggi," kata Maryoto dari lokasi.
Dampak dari longsor ini ada sekitar 250 KK atau 400 orang terdampak, dan terganggu dengan akses jalan yang tertimbun longsor ini.
Baca Juga : Program Diagram, Sarana Komunikasi, Koordinasi dan kolaborasi Polisi dengan Mahasiswa di Tulungagung
"Satu RW dua RT ini terdampak dan untuk itu kita atasi, yang penting jalannya kita perbaiki," ujarnya.
Untuk wilayah lain menurut Maryoto telah diatasi termasuk kerusakan jalan di Campurdarat.
Saat berbincang dengan Bupati, Kepala Desa Kalibatur Asim mengatakan lokasi longsor adalah tanah tegal yang sebelumnya ada tiga rumah di atas area tersebut.
"Dulu ada tiga rumah, tapi sudah pindah dan sekarang ini merupakan lahan kebun," ungkapnya.
Desa yang mempunyai luas hingga 12 kilometer dari pusat pemerintahan Kalibatur ini memiliki lokasi rawan bencana mulai dari tanah longsor hingga bencana laut berupa ombak besar.
Dalam kunjungan ini, Bupati Tulungagung juga didampingi Wakil Bupati Gatut Sunu Wibowo dan sejumlah kepala dinas serta tokoh masyarakat di wilayah selatan ini.