JATIMTIMES - Pemandangan tidak sedap terlihat di jalan nasional Lamongan - Surabaya. Tepatnya di pinggir jalan di Desa Rejosari, Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan.
Sampah tampak menggunung di pinggir jalan. Parahnya, tumpukan sampah itu tepat berada di depan Klinik Pratama Muhammadiyah Kecamatan Deket. Pusat pelayanan kesehatan tersebut juga sudah 3 kali mengirim surat ke Dinas Lingkungan Lamongan. Namun sampai kini belum ada tindak lanjutnya.
Baca Juga : Berangkat Ilegal, Disnaker Jember Urus Pemulangan Jenazah Pekerja Migran dari Malaysia
Kepala Klinik Pratama Muhammadiyah Deket, Yatno mengatakan, upaya penertiban tempat pembuangan sampah (TPS) yang berlokasi di pinggir jalan akan membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Lamongan.
"Persyarikatan Muhammadiyah di tingkat cabang mendirikan amal usaha kesehatan tujuannya untuk membantu pemerintah. Klinik ini baru beroperasi tahun 2020, dan sudah mendapatkan masalah penyelesaian terkait sampah," kata Yatno kepada Jatimtimes.com, Selasa (15/2/2022).
Selain mengganggu dan tidak sedap dipandang oleh mata, TPS itu juga setiap hari menghasilkan sampah yang banyak. Sehingga bisa menimbulkan gangguan kesehatan terhadap masyarakat yang melintas di jalan.
"Kami melalui persyarikatan Muhammadiyah dan pengurus klinik sudah berupaya berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Lamongan untuk upaya relokasi TPS tersebut. Namun sampai kini belum ada tindakan pasti," ungkapnya.
Yatno berharap, Pemkab Lamongan, bisa memfasilitasi dan membantu pemindahan TPS tersebut. "Syukur diganti dengan taman, biar elok dan sedap dipandang mata," tegasnya.
Baca Juga : Korban Gantung Diri di Kepanjen Diduga ODGJ, 7 Kali Lakukan Percobaan Akhiri Hidup
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lamongan, Anang Taufik menjelaskan bahwa TPS tersebut dikelola oleh Desa. Salah satu solusinya harus disiapkan tempat lain sebagai pengganti.
"Sudah pernah kita bahas bersama Mas. Kita juga berusaha mencari solusi bersama, agar permasalahan ini bisa segera diatasi, dan salah satu solusinya harus relokasi TPS," jelas mantan kepala Dinas Koperasi Lamongan ini.