JATIMTIMES - Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu menargetkan ada peningkatan pada kunjungan wisata di 2022. Angka kunjungan wisata pun ditargetkan sebesar 5 juta wisatawan. Angka tersebut meningkat cukup signifikan jika dibanding dengan 2021 yang sebanyak 2 juta wisatawan.
Bukan tanpa alasan, menurut Kepala Disparta Kota Batu Arief As Sidiq, peningkatan target tersebut mengacu pada tren positif yang dinilai terjadi pada kepariwisataan Kota Batu di tahun 2021. Meskipun saat itu masih dalam pandemi Covid-19, kunjungan di tahun 2021 tercatat tembus di angka 2,4 juta dari objek wisata dan hotel.
Baca Juga : MPP Kota Mojokerto Miliki 153 Layanan Publik, Ning Ita Tetap Tingkatkan On The Spot
''Melihat tren itu, jika meski dalam kondisi pandemi di tahun 2022, saya kira target 5 juta wisatawan masih akan tercapai," ujar Arief, Senin (14/2/2022).
Tentunya, untuk dapat mencapai target 5 juta kunjungan wisata tersebut, pihaknya juga tengah menyiapkan berbagai upaya. Salah satunya seperti membuat kalender event dalam satu tahun. Selain itu, mengingat masih dalam masa pandemi, penerapan protokol kesehatan (Prokes) secara ketat di objek wisata, juga akan menjadi perhatian. Hal tersebut untuk menciptakan jaminan wisata yang aman.
Selain itu, pihaknya juga akan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah se-Malang Raya untuk bersama saling mempromosikan pariwisata di masing-masing wilayah. Kemudian juga menggerakkan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) yang telah dilantik sejak akhir tahun 2021 lalu.
Sementara, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko akan mendorong kunjungan wisata ke kota apel ini lewat menampilkan kesenian lokal Kota Batu unjuk diri di hotel-hotel. Bahkan, terkait hal ini dirinya akan menyusun Peraturan Walikota (Perwali), sehingga setiap hotel bisa bersama dan semarak menampilkan kesenian lokal.
"Nanti melalui dinas terkait (Disparta) akan merancang draft Perwali tersebut," jelas Dewanti.
Baca Juga : Wakil Ketua DPRD Gresik Dorong Desa Tingkatkan PAD Lewat Desa Wisata
Sebelum perwali ini ada, Dewanti juga kerapkali mendorong hotel-hotel untuk memanggil seniman lokal untuk memberikan mereka ruang. Hal seperti ini sudah dilakoni pelaku usaha hotel di Banyuwangi.
''Bayangkan berapa hotel yang ada di Kota Batu yang bisa menampilkan kesenian lokal, pasti akan sangat menarik dan menghibur dan membahagiakan,'' pungkas Dewanti.
