JATIMTIMES - Lonjakan signifikan kasus aktif Covid-19 di Kota Batu terjadi sejak awal bulan Februari. Akibatnya kunjungan wisatawan ke Kota Batu mulai mengalami penurunan akibat adanya lonjakan kasus Covid-19.
Dampak tersebut mulai berimbas di kawasan Taman Rekreasi Selecta. Bahkan kunjungan wisatawan mulai menurun hingga 50 persen. Padahal baru beberapa bulan terakhir pelaku wisata perlahan mulai pulih.
Baca Juga : Ning Ita Upayakan 90 Persen Masyarakat Kota Mojokerto dapat Bantuan Sosial
"Sekarang sudah mulai terdampak, ada penurunan jumlah wisatawan. Penurunan hampir 50 persen dari situasi normal saat pandemi," ungkap Direktur Utama Taman Rekreasi Selecta Kota Batu Sujud Hariadi.
Padahal sebelum adanya lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19 khususnya di Kota Batu, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Taman Rekreasi Selecta Kota Batu pada akhir pekan bisa tembus angka 5 ribu pengunjung orang per hari.
Sayangnya sejak adanya lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19 kunjungan menurun. Saat weekday hanya mencapai 700-800 orang per hari. Tetapi saat ini hanya mencapai 250 kunjungan perhari.
Meski demikian untuk mencegah penyebaran Covid-19 protokol kesehatan terus diperketat. Termasuk penerapan aplikasi PeduliLindungi, maka diharapkan mampu meminimalisir risiko penyebaran Covid-19.
“Jadi aplikasi PeduliLindungi, satgas juga dioptimalkan, sehingga di Kota Batu sendiri lonjakan tidak terlalu tinggi,” tambah Sujud yang juga Ketua Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu ini.
Baca Juga : Toko Lai Lai Kota Malang Buka Kembali, Kuasa Hukum Tegaskan Tidak Ada Pegawai yang Positif Covid-19
Sebagai Ketua PHRI Kota Batu, Sujud minta peran pelaku wisata, perhotelan menerapkan prokes ketat, juga aktif skrining aplikasi PeduliLindungi demu mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Batu. Tentunya untuk menghindari agar tempat wisata tidak kembali ditutup.
“Jangan sampai tempat wisata ditutup lagi. Karena itu supaya menerapkan prokes juga PeduliLindungi, jangan sampai lengah,” tutup Sujud.