JATIMTIMES – Kegiatan Bupati Jember Hendy Siswanto bersama sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) yang ngantor sehari di kantor kecamataakan menjadi agenda rutin yang akan dilakukan setiap Jumat dan Sabtu. Hari pertama merupakan agenda mendengar keluhan warga dan hari kedua untuk digunakan keliling mengunjungi warga di setiap desa.
Kegiatan yang diberi nama J-Hur (Jember Hadir untuk Rakyat) itu dimulai hari ini Jumat (11/2/2022) dengan diawali dari kecamatan paling ujung timur Kabupaten Jember, yakni Kecamatan Silo.
Baca Juga : Sehari Ngantor di Kecamatan, Bupati Jember Motivasi Pendonor di Stand PMI
“Agenda berkantor di kecamatan yang kami beri nama J-Hur ini sebenarnya sudah kami agendakan tahun 2021. Awalnya diagendakan setiap 3 bulan sekali. Tapi tidak bisa terlaksana, karena harus menata birokrasi di tahun pemerintahan saya. Dan baru tahun kedua ini bisa terwujud. Dan rencananya akan kami lakukan seminggu sekali dengan bergantian di 31 kecamatan,” ujar bupati usai bertemu dengan kelompok masyarakat di Balai Kecamatan Silo.
Menurut bupati, program J-Hur ini sangat penting untuk dijalankan. Pasalnya, pemerintah hadir langsung ke masyarakat dan menyerap apa yang menjadi persoalan masyarakat.
J-Hur akan dilakukan setiap Jumat dan Sabtu. Jika pada hari tersebut ada agenda di luar kota, maka kagiatan akan digeser di hari berikutnya.
Menurut Bupati, dalam setiap kegiatan J-Hur ini, masyarakat bisa langsung mengutarakan permasalahan yang dihadapinya dan akan dijawab saat itu juga oleh OPD-OPD yang juga ikut serta dalam kegiatan ini.
“Kegiatan ini sangat penting, karena kami bisa langsung mendenga aspirasi dari warga. Setiap warga bisa langsung mengutarakan permasalahan yang dihadapinya, dan permasalahan ini akan dicatat untuk ditindaklanjuti,” jelas bupati.
Salah satu warga bernama Harjomulyo mengeluhkan kondisi infrastruktur jalan yang rusak agar segera dibenahi, engan kualitas yang bagus agar tidak cepat rusak.
Mendapat keluhan ini, bupati menyampaikan bahwa perbaikan jalan di pedesaan akan dilakukan sesuai kelasnya, terutama untuk jalan yang menghubungkan antar-kecamatan akan ditingkatkan menjadi jalan kelas III.
Baca Juga : Kabar Baik, Jembatan Sungai Tuwuh di Kabupaten Blitar Resmi Dibuka untuk Umum
Meski demikian, bupati meminta agar masyarakat ikut mengawasi dan menjaganya. Jangan sampai jalan yang kelas III ini dilewati oleh kendaraan berat yang tonasenya melebihi 10 ton.
“Untuk jalan utama di pedesaan yang menghubungkan antar kecamatan, akan kami tingkatkan sesuai kelasnya. Ya paling tidak kelas III lah. Namun saya minta masyarakat ikut menjaga, untuk di pedesaan jalan kelas III ini sudah cukup bagus, asal tidak dilewati kendaraan yang beratnya lebih dari 10 ton. Kalau kendaraan yang lewat kendaraan besar di atas 10 ton, maka 4 bulan jalan akan kembali rusak, dan untuk membenahinya, menunggu tahun berikutnya,” ujar Bupati.
Dalam kegiatan sehari ngantor di kecamatan ini, bupati tidak hanya menemui warga yang menyampaikan aspirasi, tapi juga bertemu dengan sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, sekaligus merapatkan bersama seluruh OPD terkait dengan apa yang disampaikan oleh warga.
“Ngantor di kecamatan ini sampai nanti jam 9 malam, karena setelah ini masih ada 2 agenda lagi, yakni bertemu dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama. Kemudian rapat terkait aspirasi warga dengan seluruh OPD sampai jam 9 malam dan besok pagi kita lakukan kunjungan ke desa-desa,” pungkas bupati.
