JATIMTIMES - Warga Dusun Curah Kobokan dan Dusun Kajar Kuning, Desa Supiturang, Pronojiwo, Kabupaten Lumajang seolah terus dihantui bencana. Setelah erupsi Gunung Semeru yang menelan ratusan jiwa, kini ancaman semakin bertambah. Bukan hanya erupsi gunung, tetapi ancaman lahar dingin melengkapi ancaman bencana itu.
Hampir setiap hari hujan dengan intensitas tinggi turun di sekitaran puncak Gunung Semeru dan di wilayah Curah Kobokan. Pada Kamis (13/01/22) sore, banjir lahar dingin kembali menerjang wilayah tersebut dan akibatnya sebuah jembatan penghubung Dusun Curah Kobokan dan Dusun Kajar Kuning putus. Jembatan ini merupakan satu-satunya akses yang menghubungkan dua dusun tersebut.
Baca Juga : Teror Mantan Pacar, Pria 23 Tahun Dilaporkan Polisi
Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Joko Sambang menyebutkan bahwa putusnya jembatan tersebut akibat terkikis oleh lahar dingin.
“Pondasi jembatan terkikis oleh air sungai yang sangat deras, akses menuju lokasi pos curah kobokan terhambat khususnya roda empat,” ujarnya.
Saat ini akses menuju curah kobokan terpaksa harus dialihkan melalui jalan pintas, namun hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
“Akses lewat Kali Putih, utara perumahan Curah Kobokan, tetapi hanya bisa di akses roda dua,” ungkap Joko Sambang.
Baca Juga : Tuntas Direhabilitasi, Pengendara Lebih Nyaman Melintas di Kawasan Jl KH Malik Dalam
Joko Sambang berharap agar warga tetap waspada terutama yang akan melintas di sekitar aliran sungai. Karena saat ini ancaman banjir lahar dingin masih terus mengintai.
Saat berita ini ditulis hingga pukul 18.25 WIB, hujan di wilayah Gunung Semeru masih deras bahkan hujan merata hingga ke Lumajang kota. Air di Jalan Slamet Riyadi telah masuk ke rumah warga.