JATIMTIMES - Proses perawatan jalan rusak di Kota Malang perlahan mulai tuntas dibenahi. Terbaru, Jl KH Malik Dalam di Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang. Kondisi jalan yang semula rusak itu kini telah tampak mulus. Dengan begitu, akses pengendara yang biasa melintasi kawasan tersebut kini semakin nyaman.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang Diah Ayu Kusuma Dewi mengatakan, kondisi jalan penghubung sejumlah wilayah di Kecamatan Kedungkandang tersebut memang cukup banyak kerusakan yang menghambat pergerakan masyarakat.
Baca Juga : 8 Rekomendasi Permainan Anak Kecil yang Mendidik
Karenanya, perbaikan jalan sepanjang 4.100 meter tersebut dilakukan. Anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp 3,1 miliar dari APBP-P 2021. "Memang sudah waktunya diperbaiki. Alhamdulillah sudah tuntas," ujarnya.
Diah menjelaskan, rehabilitasi jalan tersebut menghabiskan waktu pengerjaan selama dalam waktu 35 hari. Yang mana, hal itu mencakup tiga ruas jalan dengan lebar bervariasi.
"35 hari pengerjaan di tiga ruas jalan dengan lebar aantara 3 meter sampai 3,7 meter," terangnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan, perbaikan kondisi jalan ini sebagai bentuk salah satu upaya memberikan pelayanan fasilitas infrastruktur kepada masyarakat dengan optimal. Dengan tuntasnya jalan tersebut dinilai dapat memperlancar mobilitas dan mendukung perekonomian masyarakat warga Kota Malang, khususnya warga Kedungkandang.
Ke depan, Sutiaji meminta jajaran DPUPRPKP melakukan pemutakhiran data kondisi seluruh jalan di Kota Malang agar perbaikan segera dapat dilakukan pada tahun anggaran berikutnya.
Baca Juga : Jadi Kota Termacet ke-4 se-Indonesia, Pemkot Malang Buat Strategi Ini
"Jalan Mayjen Sungkono, Ki Ageng Gribig dan lain-lain. Saya sudah minta PU untuk melakukan inventarisasi kebutuhan agar bisa ditangani, baik dengan APBD maupun usulan ke provinsi dan pusat," katanya.
Walaupun diakuinya, adanya penurunan pendapatan daerah yang cukup signifikan selama pandemi menjadi salah satu tantangan dalam penuntasan agenda pembangunan. Banyak program dan kegiatan, termasuk bidang infrastruktur yang terpaksa harus dialihkan untuk penanganan pandemi dan bantuan sosial bagi masyarakat terdampak. Namun pihaknya dalam hal ini tetap mencarikan solusi guna terus memberikan pelayanan terbaik terutama dalam hal program pembangunan.
"Kondisinya memang karena adanya refocusing. Tapi, saya memastikan bahwa seluruh jajaran Pemkot Malang tidak akan berhenti berusaha mencari solusi untuk masyarakat," pungkasnya.
