JATIMTIMES - Sejumlah ormas di Kabupaten Tulungagung turut mengecam aksi pembuangan sesajen yang terjadi di gunung Semeru, dan viral di jagad maya. Kecaman dalam bentuk poster yang tersebar di media sosial WhatsApp itu diantaranya dari ketua Ormas Muhammadiyah, FKUB, LDII dan Nahdlatul Ulama.
Para ormas menganggap, tindakan intoleran yang dilakukan pria itu sangat disayangkan karena akan mengganggu rasa persatuan dan kesatuan umat.
Baca Juga : Usir Roh Jahat, Warga Blitar Gelar Ritual Pukul Cangkul
Ketua Tanfizdiyah MWC Nahdlatul Ulama Kabupaten Tulungagung, KH Abdul Hakim Mustofa saat dikonfirmasi mengaku kecewa dengan perilaku orang yang ada dalam video penendang sesajen itu. "Pelaku bukan orang (anggota) Nahdlatul Ulama," kata Kyai Hakim, Selasa (11/01/2022).
Kemudian kyai Hakim mengatakan, bahwa jika sesajen di katakan musyrik, ia tidak bisa menerima karena menganggap musyrik. "Kami belum menerima jika itu dianggap musyrik, semua tergantung niatnya. Kalau niatnya pada Allah, meskipun memberikan sesaji, insya Allah tidak menimbulkan kekufuran," terangnya.
Kyai Hakim mengajak pada Nadhliyin agar tidak terprovokasi dengan perilaku pada orang yang dianggap tidak punya etika itu. Seperti diberitakan, video berdurasi 30 detik yang memperlihatkan seorang pria membuang dan menendang sesajen viral di media sosial.
Baca Juga : Peduli Bencana Alam Gunung Semeru, Warga Desa Pakisrejo Blitar Kirim Bantuan Sembako
Peristiwa itu terjadi di lereng Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang. Pelaku mengatakan bahwa sesajen yang membuat Allah murka (bencana erupsi Gunung Semeru). “Ini yang membuat murka Allah. Jarang sekali disadari bahwa inilah yang justru mengundang murka Allah, hingga Allah menurunkan azabnya. Allahu Akbar,” ucap pria tersebut.